Reaksi Warga Soal Larangan ‘Berciuman’ Jelang Penerapan New Normal di Humbahas

IMG 20200612 140814
FOTO: Erikson Simbolon.

SmartNews, Tapanuli – Baru-baru ini Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Hotman Hutasoit menyampaikan pernyataan larangan “Berciuman” terkait akan diterapkannya New Normal di daerah itu.

Pernyataan itu mendapat reaksi dari masyarakat di Humbahas. Warganet juga menanggapi riuh atas pernyataan yang tidak seharusnya keluar dari corong publikasi pemerintah.

Bacaan Lainnya

Erikson Simbolon pemerhati sosial budaya di Humbahas, kepada wartawan, Kamis (11/6/2020) mengakui bahwa tidak ada kebiasaan atau budaya berciuman di Humbahas.

Memang orang batak suka ikut-ikutan atau kebarat-baratan. Namun, budaya orang batak juga tidak ada cium-ciuman.

“Jangankan ciuman, cium pipi kanan dan cium pipi kiri (cipika-cipiki) pun tidak ada dalam budaya batak,” jelas Erikson.

Sebagai corong publikasi dari pemerintah lanjut Erikson, Hotman harusnya menjaga etika bicara kepada publik.

“Harus dijaga dan disaring lah omongan-omongan. Jangan nanti, jadi seolah-olah orang batak itu terbiasa ciuman di depan umum,” tukasnya.

Mantan anggota DPRD itu mengakatan, corong pemerintah harusnya beradat.

Hotman harus tahu bahwa daerah Humbahas itu daerah adat. Kalaupun ditemukan ada dua tiga orang yang ciuman atau cipika-cipiki, namun bukan seperti itu pada umumnya. Jangan digeneralisir bahwa orang batak suka atau doyan berciuman di pesta.

Sementara di jejaring sosial, pernyataan yang tertulis di media itu menuai tanggapan dari warganet.

Tak jarang juga pegiat medsos membubuhkan moji tertawa, heran dan sedih serta penasaran dengan arti ciuman.

Akun @ Arifin Tinambunan dalam tanggapannya mengatakan, “Adong hallet bos naeng ciuman hami dang boi be..? Aturan sian dia do  bos i”. (ada pacar atau pasangan, mau ciuman kami tidak bisa lagi? Aturan dari mana itu bos.).

Akun @ Rani Sinaga, “memang dang boi… molo dibereng jolma” (Memang tak bisa kalau ditengok orang.

Akun @ Syam Arios, “Sian najolo do i dang boi, maksudnya dang boi diboto natorop”. (Dari dulu itu tidak bisa, artinya tidak diketahui orang banyak).

Sebelumnya, Kadis Kominfo Humbahas yang juga juru bicara (jubir) Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Humbahas, Hotman Hutasoit kepada wartawan, di Dolok Sanggul, belum lama ini, mengatakan bahwa penerapan New Normal atas wabah Corona Virus Disease-19 (Covid-19) akan mulai dilaksanakan di daerah itu.

Penerapan New Normal itu akan ditandai dengan pembukaan tempat ibadah, pelaksanaan pesta adat dan akitivitas lainnya di luar rumah.

Hotman menjelaskan, New Normal dimaksud  adalah tatanan kehidupan baru yang kembali kepada kondisi semula dengan pengakuan ada Covid-19.

“Jadi dalam New Normal itu semua kembali pada aktivitas semula, dengan catatan mematuhi protokol kesehatan. Pesta adat pun bisa, tetap dengan protokol kesehatan. Jika dulu bisa berciuman sekarang tidak bisa lagi berciuman,” pungkasnya. (and)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *