SmartNews, Tapanuli – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Pemkab Taput) sudah berencana untuk membuka kembali berbagai fasilitas tempat usaha di daerah itu jelang penerapan tatanan hidup baru atau New Normal di daerah itu, baik acara adat orangtua meninggal, pesta kawin, keluarga dan sejenisnya.
Bupati Nikson Nababan menyebutkan bahwa rencana tersebut kini sedang didiskusikan dengan Lembaga Adat Dalihan Natolu (LADN) di daerah itu bagaimana prosedur yang akan diterapkan sesuai dengan protokoler kesehatan untuk disesuaikan dengan kondisi di masa pendemi COVID-19.
“Saya tahu, tidak diperbolehkannya kegiatan pesta-pesta dan acara adat ini akibat pandemi COVID-19, tentu sangat berdampak terhadap eksistensi tradisi dan budaya yang sudah melekat di daerah ini,” jelas Nikson dalam sambutannya saat mengikuti ibadah di gereja HKBP Lumban Baringin Resort Sipoholon II, Kecamatan Sipoholon, Minggu (21/6/2020).
“Dalam recovery ekonomi, Pemkab Taput akan membuka kembali berbagai fasilitas tempat usaha seperti hotel dan restoran terutama pelaksanaan pesta adat. Karena pesta adat melibatkan banyak pelaku usaha dan lapangan kerja seperti pemusik pesta, shooting video, taratak dan katering bahkan tenun ulos,” terangnya.
Namun lanjut Nikson, pembukaan kembali fasilitas tersebut tentu akan diatur tata pelaksanaannya. Ada poin-poin yang harus dituruti agar tetap sesuai dengan prosedur kesehatan.
“Apabila terjadi hal yang tidak kita inginkan terkait pembukaan fasilitas umum ini. Kita akan berupaya keras menjaga stabilitas, membuat Tapanuli Utara dalam kondisi Kamtibmas yang aman, tertib dan tentram,” jelas Bupati.
Terkait pelaksanaan ibadah di gereja HKBP Lumban Baringin, Nikson menyebut sudah mengikuti anjuran protokol kesehatan.
“Pelaksanaan kebaktian ini sudah sesuai dengan SOP yang diaturkan pemerintah. Ini harus tetap dilanjutkan untuk minggu berikutnya,” imbuhnya.
“Yang membuat kita selamat (dari corona) adalah dengan disiplin diri kita sendiri dengan mengikuti berbagai imbauan seperti jaga jarak, wajib pakai masker, rajin cuci tangan dan hidup sehat. Pemerintah hanya sebagai penyedia sarana pendukung,” sebutnya. (pr_snt)