SmartNews, Tapanuli – Polda Sumut menggelar konferensi pers terkait rusuh di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara, baru-baru ini.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Sumut, Rabu (8/7/2020) dipimpin langsung Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin.
Dalam paparannya, Martuani Sormin menyampaikan, polisi mengamankan 18 orang terduga pelaku penyebab terjadinya kerusuhan.
Martuani menjelaskan, salah satu dari 18 orang yang diamankan adalah seorang perempuan.
“Dari 18 tersangka yang diamankan, ada yang bertugas sebagai provokator massa untuk mengumpulkan dan membakar amarah massa dan melakukan aksi penutupan jalan, ada juga yang berperan sebagai pelempar batu ke polisi dan membakar mobil Waka Polres Madina,” jelas Martuani.
Dijelaskan, dari para tangan tersangka beberapa barang bukti diamankan yaitu berupa 1 buah mobil Waka Polres dan mobil warga dengan Nopol BB 1878 LR yang keduanya dalam keadaan rusak terbakar.
Kemudian 1 buah sepeda motor matic dalam keadaan rusak terbakar serta bongkahan batu dari TKP yang digunakan untuk melempari petugas yang melakukan pengamanan.
“Aksi keributan yang terjadi tidak hanya dilakukan oleh masyarakat namun juga mahasiswa dari luar Desa Mompang Julu, juga ikut. Mereka meminta dana desa sebesar 30 persen sehingga meminta Kepala Desa untuk menyerahkan kepada pendemo dari dana BLT,” ungkap Martuani.
“Motifnya mereka meminta jatah 30 persen dari dana BLT dan belum ditemukan adanya aktor lain di balik ini. Tidak ada yang boleh meminta hak atas BLT yang diberikan pemerintah. Dalam kasus ini Polda Sumut dan Polres Madina sudah melakukan penyelidikan bahwa tidak ada kesalahan dari Kades, sebab dana BLT yang diberikan sudah sesuai,” jelas Irjen Martuani.
Lebih lanjut Kapolda menjelaskan, dalam insiden keributan itu ada 6 anggota Polri yg terluka dan kendaraan dinas Waka Polres yang terbakar.
“Sampai saat ini situasi di Desa Mompang Julu sudah kembali aman dan kondusif. Polda Sumut akan terus bertindak profesional untuk mencari dalang yang masih dalam pengejaran kita,” terangnya. (pr_snt)