Bawomataluo Nias Selatan Akan Masuk Warisan Dunia

FB IMG 1616292098118

SNT, Nias Selatan – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah terus berupaya agar Desa Bawomataluo, Kecamatan Fanayama, Nias Selatan, menjadi world heritage (warisan dunia) UNESCO.

Untuk itu, seluruh masyarakat hingga pemerintah daerah diharapkan dapat menjaga dan melestarikan keberadaan desa adat tersebut.

Diketahui pada tahun 2017, Desa Bawomataluo telah mendapat predikat Cagar Budaya Nasional.

Menko Muhadjir Effendy mengatakan, selain nasional, predikat warisan dunia UNESCO juga bisa didapatkan.

“Sekarang masih kita upayakan (untuk warisan dunia UNESCO) termasuk wayang kulit, pencak silat, ini sudah ngantre termasuk Desa Bawonataluo, semoga dalam waktu tidak lama, ” kata Menko, saat bertemu dengan masyarakat Desa Bawomataluo, Kamis (18/3/2021) kemarin.

Dengan begitu, lanjut Muhadjir, Desa Bawomataluo akan lebih dikenal oleh masyarakat dunia dengan predikat UNESCO tersebut.

“Kewajiban Pemda dan tokoh adat, serta kepala desa, adalah harus bertanggung jawab melestarikan keberadaan rumah adat ini,” ujarnya.

Tidak hanya masyarakat, menurutnya, pemerintah juga memiliki peran dalam revitalisasi. Karena itu, kepala daerah disarankan mengajukan proposal untuk revitalisasi rumah adat kepada Pemerintah Pusat.

“Inilah kekayaan yang tidak ternilai harganya dari kebudayaan Nias Selatan, ini tanggung jawab kita bersama melestarikannya,” sambung Muhadjir.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatra Utara (Sumut), R Sabrina mendukung Desa Bawomataluo menjadi world heritage UNESCO.

Menurutnya, hal tersebut akan mendatangkan wisatawan mancanegara ke Sumut, khususnya Kepulauan Nias.

“Dengan begitu, diharapkan dapat menambah penghasilan asli daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kepulauan Nias,” kata Sabrina.

Hal senada juga disampaikan Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha.

Katanya, jika Desa Bawomataluo menjadi salah satu warisan dunia, maka akan berdampak besar terhadap daerahnya, termasuk pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat setempat.

“Untuk itu, revitalisasi Desa Bawomataluo agar menjadi perhatian Pemerintah Pusat,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut Menko PMK Muhadjir didampingi Sekdaprov Sabrina juga melihat hombo (lompat) batu.

Menko beserta rombongan juga takjub melihat tradisi tersebut yang masih terjaga hingga saat ini. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *