SNT, Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjelaskan pertemuannya dengan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim di kediamannya.
Megawati Soekarnoputri mengatakan, pertemuan itu berdiskusi soal pendidikan Pancasila sebagai materi pembelajaran bukan membahas reshuffle kabinet.
Disebut, dalam pertemuan itu tidak berlangsung empat mata. Hadir juga mendampingi, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasona Laoly, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dan juga Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto.
“Selain sebagai dasar dan ideologi negara kita, Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian bangsa Indonesia, sehingga kalau menurut saya mata pelajaran Pancasila itu wajib masuk dalam kurikulum pendidikan di semua jenjang,” kata Megawati dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (21/4/2021).
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga menyinggung Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
“Jadi ini dalam rangka membahas revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang sempat menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” kata Megawati.
Ia menilai, PP tersebut tidak memasukkan mata pelajaran Pancasila dan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib.
Maka dari itu, Megawati mengajak Nadiem untuk berdiskusi lebih banyak terkait pentingnya Pancasila sebagai bagian dari fundamental karakter bangsa Indonesia.
“Jadi penting mata pelajaran Pancasila dan Bahasa Indonesia dimasukan dalam Standar Pendidikan Nasional karena begitu fundamentalnya fungsi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita agar generasi muda kita tidak kehilangan jati dirinya,” Megawati menambahkan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri, Selasa (20/4/2021), berlangsung selama 2 jam.
Demikian dikatakan Nadiem melalui akun instagramnya @nadiemmakarim, Selasa malam (20/4/2021). Nadiem yang memakai kemeja batik turut membagikan foto bersama Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.
“Ngobrol dua jam sama Bu Mega, diskusi strategi mempercepat Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila. Saya banyak belajar dari pengalaman beliau,” tulis Nadiem di akun media sosialnya.
Unggahan Nadiem itu lantas langsung dibanjiri komentar oleh para warganet. Mereka mengaitkan pertemuan Nadiem dan Megawati dengan isu reshuffle (perombakan) kabinet yang akhir-akhir ini semakin kencang.
Adapun isu reshuffle kabinet menguat usai pemerintah memutuskan melebur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) serta membentuk Kementerian Investasi. (Lp6)