Kepala BMKG: Publik Lebih Peduli Atta-Aurel Ketimbang Peringatan Cuaca Ekstrem

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. (Foto: dok_ist)

SNT – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengeluh lembaganya masih menghadapi tantangan terkait upaya penyebaran informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada.

Kepada wartawan di Jakarta Dwikorita mengatakan peringatan dini yang dikeluarkan pihaknya tidak selalu menarik, maupun mendapat perhatian masyarakat, contohnya saat mengeluarkan peringatan dini dampak Siklon Tropis Seroja.

Bacaan Lainnya

“Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan, menjadi tren yang naik. Tapi kemudian kalah dengan trendingnya pernikahan Atta-Aurel, jadi peringatan dini dianggap tidak menarik,” sebut Dwikorita, mengacu pada pernikahan pasangan selebritas Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah yang dihadiri Presiden Joko Widodo baru-baru ini.

Baca Juga: Kasus Kematian COVID-19 di India Meroket, Diperkirakan 10 Kali Lipat

Kasus lainnya saat BMKG mengeluarkan peringatan dini akan cuaca ekstrem Jakarta, namun tidak mendapat perhatian masyarakat, meski telah diumumkan baik seminggu sebelum maupun tiga hari sebelum hujan lebat terjadi.

“Tetapi begitu Kedutaan Amerika menggunakan data BMKG untuk memberikan peringatan dini dengan karena bahasa Inggris, semuanya tertarik,” kata Dwikorita.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Akan Nikahi Gadis 19 Tahun Asal Jombang

Adapun tantangan lainnya adalah bagaimana BMKG melawan timbulnya hoaks yang beredar di masyarakat tentang potensi bencana.

Dwikorita melanjutkan bahwa kendala berikutnya yakni peringatan dini yang dikeluarkan bisa jadi sangat terlambat, atau tidak bisa sampai ke masyarakat lantaran kerusakan infrastruktur telekomunikasi.

Baca Juga: Kehilangan Istri, Suami Bikin Sayembara Rp 125 Juta

Selain itu tantangan berikutnya saat petugas yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tidak ada di lokasi sistem peringatan dini, sehingga peringatan tidak tersampaikan.

Oleh karena itu, Dwikorita berupaya membuat agar peringatan disini dapat lebih menarik, sehingga dapat langsung menjadi informasi penting bagi masyarakat untuk tanggap terhadap bencana. (Antara)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *