Duh, Calon Siswa SMP Kelas Unggulan di Sibolga Dikutip Uang Seragam?

Foto: kuitansi dugaan kutipan uang seragam bagi calon siswa (istimewa)
Foto: kuitansi dugaan kutipan uang seragam bagi calon siswa (istimewa)

SNT, Sibolga – Tahun ini, Pemkot Sibolga membuka kelas unggulan di 10 SMP Negeri. Masing-masing sekolah mendapat kuota 1 kelas unggulan dengan 25 peserta didik baru. Dengan demikian, total 250 calon siswa atau peserta didik baru akan mengisi kelas unggulan tersebut.

Proses seleksi penerimaannya diselenggarakan dinas pendidikan setempat sejak Mei 2021 yang lalu.

Bacaan Lainnya

Mengutip situs resmi Pemkot Sibolga di sibolgakota.go.id, Jumat (2/7/2021), Wali Kota Sibolga, Jamaluddin Pohan sebelumnya menjelaskan, bahwa pembukaan kelas unggulan tingkat SMP Negeri ini untuk mewujudkan visi Sibolga Pintar.

“Keunggulan dari kelas SMP Unggulan ini adalah pakaian sekolah ditanggung, makan siang ditanggung, dan akan mendapatkan pendidikan karakter, agar membentuk kepribadian anak yang baik, selain memiliki ilmu, anak juga memiliki kepribadian yang baik,” kata Jamaluddin Pohan, saat meninjau pelaksanaan ujian di SMP Negeri 1 Sibolga, Selasa (11/5/2021) yang lalu.

Namun, belakangan beredar informasi miring tentang proses penerimaan calon siswa kelas unggulan tersebut, ada dugaan bahwa calon siswa harus menyetor duit hingga ratusan ribu rupiah untuk membeli seragam sekolah.

Bahkan, kuitansi yang diduga untuk pembayaran duit seragam itu sempat beredar di media sosial.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Sibolga, Erwin dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya pembayaran uang seragam sekolah tersebut. Alasannya, karena anggarannya belum ada ditampung tahun ini di APBD Kota Sibolga.

“Anggarannya kan belum ada ditampung tahun ini di APBD Kota Sibolga. Jadi, nanti mereka (calon siswa) mau pakai seragam apa di sekolah. Kemungkinan tahun anggaran 2022 nanti, anggarannya sudah ditampung di APBD,” kata Erwin dihubungi lewat telepon wartawan, Jumat sore.

Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Kota Sibolga, Ramlan Hoesin juga membenarkan, pihaknya sudah mendengar informasi tentang dugaan pengutipan uang tersebut.

Dewan Pendidikan Sibolga sedang melakukan pengkajian terkait informasi tersebut dan segera menggelar rapat bersama pengurus.

“Kami rapatkan dulu dengan pengurus. Materi rapat nanti bisa saja meluas, tidak hanya terkait hal kutipan baju, melainkan juga hal lain-lain untuk kelas unggulan SMP Negeri,” kata Ramlan.

Terpisah, Anggota Dewan Pendidikan Sibolga, Hendra Sahputra meminta dinas pendidikan untuk mengikuti arahan wali kota, bahwa biaya untuk kelas unggulan SMP Negeri itu gratis. Kalau pun anggarannya tidak ada ditampung di APBD, harusnya dinas pendidikan berkoordinasi dengan wali kota.

“Menurut saya, kalau dinas pendidikan mau membuat keputusan seperti itu, hendaknya terlebih dulu mengundang orang tua calon siswa, untuk mendapatkan persetujuan atau kesepakatan bersama,” katanya. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *