SNT – Polres Tapanuli Utara mengerahkan 344 personel dalam rangka pengamanan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara yang akan berlangsung pada Selasa 23 November 2021 nanti. Ada 200 desa yang ikut melaksanakan pemilihan kepala desa di daerah itu, diikuti sebanyak 544 calon.
Demikian disampaikan Kapolres Taput AKBP Ronald Sipayung kepada sejumlah wartawan saat melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) di Mapolres Taput, Kamis (18/11/221). “344 personel ini merupakan anggota kita sendiri, ditambah BKO dari Brimob Polda Sumut 30 personel dan 30 personel Polda Sumut,” kata Ronald.
“Uraian tugas dari seluruh personel yang terlibat langsung PAM TPS sebanyak 204 personel, sedangkan sisanya sebagai Pamatwil, Satgas PAM Pilkades, Dalmas dan standby,” jelasnya.
Ronald mengatakan sistem pengamanan sudah diatur dengan tiga pola yaitu kurang rawan, rawan dan sangat rawan. “Dari tiga pola ini status kurang rawan ada 126 desa, rawan 59 desa dan sangat rawan 15 desa. Desa yang kurang rawan kita tempatkan 1 personel per desa. Untuk yang rawan 1 personel per TPS, dan sangat rawan ada 2 personel di satu TPS,” sebutnya.
Kapolres menerangkan pembagian rawan, kurang rawan dan sangat rawan, juga ada klasifikasinya. “Artinya, penerapan ketiga pola ini ada dari suhu politik di desa, dan ada juga dari letak grografis,” terangnya.
Lebih lanjut disampaikan, TFG yang dilaksanakan ini merupakan season penting. “Karena ini suatu simulasi pergerakan anggota apabila nantinya ada gangguandan hambatan dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa,” tutur Ronald.
Selain pengamanan pilkades, lanjutnya, personel di lapangan nantinya juga tetap berperan aktif untuk pengawasan protokol kesehatan saat pemilihan. “Di kesempatan ini saya mengimbau seluruh masyarakat Taput, khususnya yang melaksanakan pilkades untuk menjaga kenyamanan berlangsungnya pilkades ini dengan tertib dan lancar,” pintanya.
Ronald menjelaskan, 15 desa yang disebut sangat rawan pada Pilkades Taput itu setelah melihat kondisi dan suhu politik serta letak geografis desa tersebut yang jauh dari kecamatan dan sulitnya transportasi. (snt)