SNT, Humbahas – Banyak yang enggan memakan daging kuda dengan alasan tertentu. Tapi, di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tepatnya di Kecamatan Doloksanggul, Sumatera Utara, daging kuda merupakan makanan favorit di beberapa acara pesta dan usaha kuliner.
Kuda umumnya dimanfaatkan sebagai alat transportasi tradisional, seperti menarik andong atau becak dan membajak sawah. Namun, lain ceritanya di Kecamatan Doloksanggul. Daging kuda justru merupakan makanan favorit. Begitu pula di setiap usaha warung makan, hampir semua warung menjual daging kuda, khususnya “Rendang Kuda dan Sup Kuda”.
Masyarakat Doloksanggul gemar makan daging kuda karena tradisi lama. Konon daging kuda diyakini dapat menambah vitalitas bagi pria, bahkan juga dapat menjadi obat anti infeksi pada luka. Manfaat lain, dapat menjaga kolestrol karena kandungan lemak lebih rendah 70 persen dibanding daging sapi dan kambing.
Bagi atlet seperti binaragawan, fitness, sangat cocok untuk makan daging kuda, agar dapat menambah massa otot karena tinggi protein namun rendah kadar lemak.
“Doloksanggul memang dari dulu sudah dikenal dengan daging kudanya, bahkan sebelum dimekarkan menjadi ibukota kabupaten Humbang Hasundutan, Doloksanggul sudah dikenal dengan kuliner daging kudanya,” kata Lintong sihite, salah satu penggemar daging kuda, Minggu (6/2/2022).
Ia mengaku menyukai makanan daging kuda berawal dari sebuah cerita orang yang mengganggap bahwa daging kuda itu mempunyai rasa tersendiri ketika dimakan.
Setelah mencoba, hidangan daging kuda ternyata mempunyai ciri khas resep tersendiri, sehingga sekali dimakan akan ketagihan. Bicara harga seporsi, cukup merogoh kocek Rp25 hingga 35 ribu. (js)