Hidup Sendirian, Pria Lansia di Taput Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Rumahnya

IMG 20220622 122006
Polisi saat melakukan olah TKP.

SNT, Taput – Warga Jalan DI. Panjaitan, Kelurahan Hutatoruan X, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara, digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki yang sudah membusuk di dalam rumah korban.

“Mayat laki-laki tersebut bernama Sudung Naibaho (67), pertama sekali diketahui oleh tetangga korban bernama Tjang Hok, pada Selasa (21/6/2022) sore kemarin sekira pukul 16.00 WIB,” kata Kepala Seksi Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Walpon Baringbing kepada awak media, Rabu (22/6/2022).

Bacaan Lainnya

“Dari hasil interogasi dan keterangan saksi Tjang Hok yang merupakan tetangga korban menjelaskan, bahwa selama 2 minggu terakhir ia tidak pernah melihat korban keluar dari rumahnya,” lanjut Aiptu Walpon.

Selama 2 minggu terakhir rumah korban selalu tertutup dan saksi mengira bahwa korban pergi keluar kota.

“Lalu pada Selasa (21/6/2022) sekira pukul 16.00 WIB kemarin, saksi mencium bau busuk dari rumah korban. Curiga dengan bau busuk tersebut, saksi memberitahukan kepada tetangga lain yaitu Indra Sauti Marganda Hutabarat. Kemudian, kedua orang saksi mengintip dari lobang dan bau bangkai busuk pun semakin menyengat,” jelas Walpon.

“Selanjutnya, kedua saksi menghubungi adik korban bernama Syahruddin Naibaho yang saat itu sedang berada di Balige Kabupaten Toba,” sambungnya.

Adik korban selanjutnya melaporkan hal tersebut ke Polres Tapanuli Utara.

“Setelah anggota Polres turun ke TKP, lalu mendobrak pintu rumah korban dan melihat korban sudah meninggal dan membusuk dengan posisi tidur di ruang tengah dengan memeluk bantal,” kata Walpon.

Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda luka di tubuh korban, sedangkan seluruh pintu dan jendela rumah tertutup dengan rapi dari dalam.

“Selama ini korban tinggal sendirian di rumahnya karena tidak memiliki istri lagi karena sudah cerai serta tidak mempunyai anak,” jelas Walpon.

“Beberapa keterangan saksi yang kita himpun serta keterangan adik korban, selama ini korban punya pribadi yang tertutup serta tidak ada komunikasi dengan keluarga dan juga kepada tetangga-tetangganya,” lanjutnya.

Walpon menerangkan, jasad korban selanjutnya di bawa ke RSU Tarutung untuk dilakukan visum luar, sedangkan untuk otopsi tidak dilakukan karena ditolak oleh keluarga karena diyakini korban meninggal karena sakit dan tidak ada unsur pidana.

“Jenazah korban sudah kita serahkan kepada keluarganya untuk dilakukan acara pemakaman,” tutup Walpon. (SNT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *