Suami Temukan Istri Tewas Gantung Diri

gantung diri
Foto: Polisi olah TKP dan jenazah korban saat di TKP.

SNT, Tapteng – Seorang perempuan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) ditemukan tewas gantung diri di dalam rumahnya di komplek Perumahan BTN Blok C, nomor 62 Kelurahan Pandan Wangi, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, Rabu (14/9/2022) siang sekitar 14.00 WIB.

Kapolres Tapteng, AKBP Jimmy Christian Samma melalui Kasi Humas, AKP Horas Gurning mengatakan, korban bernama Lasma Natal Uli Hutagaol (41).

Bacaan Lainnya

Menurut Horas Gurning, peristiwa menghebohkan itu awalnya dilaporkan Kepala Lingkungan III, Kelurahan Pandan Wangi, Golkar Parinduri kepada polisi. “Selanjutnya Kapolsek Pandan AKP Zulkarnaen Pohan bersama personel langsung menuju TKP, dan menemukan mayat korban sudah tergeletak di lantai rumah depan pintu kamar tidur,” kata Horas.

Tim Inafis Polres Tapteng yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP, dan selanjutnya mengevakuasi mayat korban ke RSUD Pandan.

Dijelaskan, saat di TKP, petugas menemukan di samping korban sejumlah barang barang berupa sepotong kain panjang warna coklat motif batik, sepasang sepatu perempuan warna abu abu, sebuah tas kulit warna coklat merk Elequator dan satu pisau bergagang kayu.

Kasi Humas Polres Tapteng menyampaikan belum dapat memastikan penyebab meninggalnya korban. “Dalam kasus ini kita masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi termasuk suami korban Kanser Sihombing (46) yang juga seorang ASN,” jelasnya.

Kepada awak media, suami korban Kanser Sihombing mengatakan bahwa mereka baru pindah tugas dari Pemkab Tapanuli Tengah ke Pemko Sibolga sekitar seminggu yang lalu. Ia juga mengatakan selama bekerja di Pemko Sibolga, mereka tidak merasa ada masalah dalam pekerjaan di kantor maupun dalam rumah tangga mereka.

“Tidak ada masalah. Dia (korban) datang ke rumah BTN Pandan ini katanya untuk mengambil berkas-berkasnya yang tertinggal, karena masih ada yang mau dilengkapinya,” kata Kanser.

Kanser mengungkapkan bahwa mereka sudah hampir seminggu ini tinggal di Kota Sibolga bersama dengan ketiga anaknya. Sedangkan rumah yang selama ini mereka tempati di Komplek BTN sudah kosong, hanya barang-barang dan perabotan saja yang masih tinggal di dalam rumah tersebut.

“Sebelumnya dia permisi ke aku mau pergi ke rumah yang di Pandan untuk mengambil berkasnya, pas jam istirahat siang tadi. Namun saat aku datang ke kantornya di Dinas Dukcapil Sibolga, orang kantor itu bilang kalau dia (korban) belum juga balik ke kantor. Lalu aku WA dia (korban), tapi gak dibalas-balasnya, terus ku telepon ke nomornya, tapi tak diangkat-diangkatnya juga,” bebernya.

Merasa ada yang aneh, Kanser tancap gas menuju ke Pandan. Setibanya di rumah mereka yang terletak di komplek BTN tersebut, ia melihat pintu depan rumah tersebut tertutup. Dan ketika diketuk, tak ada yang menjawab. Akhirnya Kanser mencoba melihat ke dalam rumah, dan melihat istrinya sudah tergantung di kosen pintu kamar tidur depan.

Menyaksikan kejadian tersebut, Kanser langsung mencoba masuk ke dalam rumah lewat pintu samping dan langsung berusaha menolong istrinya dengan cara memotong kain panjang yang diduga digunakan korban untuk gantung diri.

“Aku lihat dari depan tadi bahwa dia sudah tergantung di kosen pintu kamar tidur kami. Aku pun langsung berteriak minta tolong, sehingga tetangga berdatangan. Aku pun langsung masuk ke dalam rumah lewat pintu samping untuk menolongnya dengan cara memotong kain panjang itu. Ternyata sudah tak bernyawa lagi,” ucap Kanser. (SNT/WA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *