Foto: Warga melintas pada jembatan kayu darurat yang merupakan jembatan tani di Dusun Napasingkam, Desa Tarabintang, Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
HUMBAHAS – Bertahun-tahun lamanya jembatan tani di Dusun Napasingkam menjadi problem terbesar yang dihadapi warganya. Jembatan yang terletak di Desa Tarabintang, Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) ini merupakan akses utama jalur pertanian.
Setidaknya 100 orang warga lebih setiap harinya melewati jembatan itu. Namun, tak kunjung ada perbaikannya. Dan kini bangunannya hanya ala kadarnya saja, seperti lantai dan tiang jembatan masih manual atau terbuat dari kayu.
G Tumanggor warga setempat kepada media ini Selasa (28/6/2023) mengatakan, kalau jembatan tani yang dinamakan jembatan morbih adalah akses utama masyarakat Dusun Napasingkam. Namun juga kerap digunakan oleh warga desa tetangga seperti Desa Simbara dan Desa Sitanduk Kecamatan Tarabintang.
“Tak ada akses lain selain jembatan ini. Jika jembatan ini terputus, maka terputus pula akses pengangkutan hasil pertanian. Jika hasil pertanian terhenti, maka pendapatan warga juga akan terganggu. Lalu akan mengakibatkan sulitnya memenuhi kebutuhan biaya pendidikan anak-anak,” katanya.
Tumanggor menambahkan, kebutuhan akses pertanian bagi warga adalah penting, maka tak sewajarnya jembatan sebagai akses utama perekonomian masyarakat diabaikan dalam waktu yang cukup lama. Semestinya ada kebijakan khusus, sekalipun kata undang-undang tidak boleh, namun hasil tafsir bisa beda tentunya. Ada alasan khusus yang seharusnya menjadi boleh untuk dilaksanakan pembangunan jembatan tani tersebut, karena apapun alasannya tetap rakyat yang lebih penting diperhatikan oleh pemerintah.
“Kami berharap, semoga pihak pemerintah kita memperhatikan jembatan ini ke depan guna kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Sayangnya, awak media belum berhasil mengkonfirmasi pihak pemerintah daerah terkait kondisi jembatan, serta keluhan dan harapan warga untuk perbaikan jembatan tersebut. (DS)
