PascaPuluhan Siswa SMAN 1 Matauli Pandan Diduga Keracunan Makanan, Dinkes Tapteng Ungkap Hal Ini

IMG 20250501 WA0011
Foto : Sanitarian Dinas Kesehatan Tapteng, Agustina Hutauruk.

TAPTENG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut) mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan puluhan siswa SMAN 1 Matauli Pandan, keracunan.

Sanitarian Dinkes Tapteng, Agustina Hutauruk mengatakan sampel makanan yang diambil tersebut telah dibawa ke laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut di Medan.

“Ia sudah kita bawa kemarin ke laboratorium Dinas Kesehatan Provsu untuk diperiksa,” kata Agustina kepada tvOnenews.com, Rabu (30/04/2025).

Dikatakan, tidak hanya nasi, ikan, sayuran, dan air minum, Agustina menyebutkan jika pihaknya juga menyertakan bakwan (makanan gorengan) dan muntahan siswa untuk diperiksa.

“Ada beberapa item yang kita bawa untuk diperiksa seperti nasi, ikan, sayur, bakwan, air minum dan muntahan,” sebut Agustina.

Namun ia mengaku belum dapat memastikan penyebab siswa SMAN 1 Matauli Pandan mual, pening dan muntah-muntah. Pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium.

Hasil uji laboratorium pada sampel makanan tersebut, lanjut Agustina, baru akan keluar dalam rentang dua minggu ke depan.

Penanggung jawab Kesling Dinas Kesehatan Tapteng ini juga menyebutkan, pasca insiden, pihaknya telah melakukan inspeksi ke ruang dapur dan ruang makan SMAN 1 Matauli.

Didapatkan, makanan yang harus disediakan setiap harinya bagi siswa yang tinggal di asrama sebanyak 1.254 porsi, dengan tenaga penjamah 6 orang dan penyaji 8 orang.

“Kita memastikan kondisi kelayakan sekaligus memberikan arahan dan bimbingan tentang legalitas dan regulasi penyediaan makanan untuk asrama,” Agustina Hutauruk menambahkan.

Sebelumnya, pihak RSUD Pandan mencatat 27 siswa SMAN 1 Matauli Pandan, diduga keracunan usai makan siang di asrama sekolah.

Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD Pandan, German Sitompul, mengatakan hingga Rabu (30/04/2025) siang, ada tiga orang siswa yang masih menjalani perawatan intensif karena kondisinya masih lemah.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh keterangan resmi dari Kepala SMAN 1 Matauli Pandan, Deden Rachmawan, terkait puluhan anak didiknya itu yang diduga keracunan makanan. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *