SMARTNEWSTAPANULI.COM, TAPTENG – “Om, saya mau sekolah dan mau melihat lagi. Saya mau bermain seperti kawan-kawan lainnya, “ kata Rahmad Lubis (11) seorang bocah yang menyandang cacat fisik kepada Smart News Tapanuli, ketika disambangi dikediamanya di lorong II, Lopian, kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut), Rabu, (17/1/2018).
Rahmad merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara, buah hati dari pasangan Mhd. Syukur Lubis (42) dan Lina Marlina (36).
Keadaan fisik yang diderita Rahmad, membuatnya tidak bisa beraktivitas seperti layaknya anak-anak yang lain se-usianya.
Kepada awak media ini, Lina Marlina orangtua Rahmad bercerita, bahwa kondisi fisik dibagian wajah Rahmad merupakan dialami sejak lahir.
“Kondisinya sudah dari lahir Pak. Cuma dulu waktu masih kecil tidak separah ini,” kata Marlina.
Marlina juga menceritakan kalau semasa kecil sekitar tahun 2007 lalu anaknya sudah pernah dibawa berobat, namun tidak dapat di lanjutkan akibat keterbatasan biaya.
“Dulu Rahmad pernah kita bawa berobat waktu kecil ke RSUD Pandan, kemudian dirujuk ke rumahsakit Adam Malik Medan, namun kami tidak sanggup dengan biaya hidup di sana, makanya perobatan nya tidak dilanjutkan,” tutur Marlina.
Dia mengatakan, hingga saat ini anaknya tidak diobati lagi. “Kami tidak ada biaya, jadi Rahmad tak lagi diobati,” tambah Marlina.
Sejumlah tetangga Marlina mengaku bahwa selama ini belum pernah ada siapapun yang membantu keluarga Marlina untuk meringankan beban Rahmad.
“Kalau sakit nya si Rahmad ini kita tau, sudah lama sejak bayi. Namum Rahmad pernah di bawa ke Medan berobat sampai menjual tanah persilan mereka untuk biaya di sana, tapi tak membuahkan hasil,” ungkap Rosida Hasibuan warga sekitar.
Kini, orangtua Rahmad sangat mengharapkan bantuan Pemerintah maupun para donatur, sehingga anaknya bisa hidup normal, dan bisa sekolah.
“Harapan saya Pak, kiranya pemerintah ataupun donatur mau membantu kami untuk biaya perobatan Rahmad,” pinta Marlina.
Diamati awak media, pada bagian wajah kanan Rahmad, terlihat seperti memar berwarna biru, sementara kedua matanya tertutup kulit alis matanya. (Job Purba)