Smart News Tapanuli – Jika gejala HIV dikenali sejak dini, penyakit HIV AIDS tak lagi menjadi hal yang mengerikan dan penderitanya bisa hidup sehat layaknya sebagai orang normal. Padahal selama ini HIV mendapat stigma sebagai penyakit yang mengerikan dan tak dapat disembuhkan.
HIV dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui cairan tubuh, baik itu berupa darah, air mani, cairan dari anus, cairan vagina, atau bahkan air susu ibu.
Untuk itu, seseorang dapat terkena penyakit tersebut apabila:
• Berhubungan seks (baik penis-vagina, maupun penis-anus) dengan penderita HIV
• Bertukar jarum suntik (biasanya pada pengguna narkoba suntik)
• Bayi yang dikandung, dilahirkan, atau disusui oleh ibu HIV
• Melakukan seks oral dengan penderita HIV
Pentingnya deteksi dini
Tak perlu menunggu gejala HIV muncul. Bila seseorang memiliki salah satu risiko yang telah disebutkan atau menduga bahwa dirinya telah berkontak dengan penderita HIV, maka orang tersebut sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Dalam salah satu studi membuktikan bahwa pengobatan yang dilakukan sebelum munculnya gejala HIV menunjukkan hasil yang lebih baik. Artinya, banyak penderita HIV yang bisa hidup layak seperti orang normal, dengan kadar virus yang sangat rendah di dalam tubuhnya.
Untuk di Indonesia, tindakan yang digunakan sebagai standar untuk memastikan adanya penyakit HIV adalah pemeriksaan antibodi HIV menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Seseorang dianggap positif menderita HIV bila tiga serial pemeriksaan antibodi HIV dengan ELISA menunjukkan hasil positif.
Selain pemeriksaan tersebut, pemeriksaan CD4 dari darah juga penting. CD4 merupakan jenis sel darah putih yang diserang oleh virus HIV. Semakin rendah kadar CD4 di dalam tubuh, maka semakin rendah pula daya tahan tubuh seseorang.
Penderita HIV dengan CD4 yang rendah (di bawah 350/mm3) biasanya sudah mengalami berbagai macam infeksi, dan membutuhkan pengobatan infeksi serta pengobatan HIV dengan antiretroviral therapy (ART). (klikdokter)