Tapanuli Tengah – Arus lalulintas di Jalan Nasional Sibolga-Tarutung terganggu akibat tumpukan material longsor yang menutupi separoh badan jalan di KM5, Desa Simaninggir Kecamatan Sitahuis Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, tak kunjung dibersihkan.
Badan jalan menjadi sempit, kendaraan roda empat yang hendak melintas terpaksa mengambil jalur dari halaman rumah warga. Bila ada kenderaan datang dari arah berlawanan, macet dan antre tak dapat terelakkan.
“Sudah tiga hari tumpukan material longsor pada badan jalan itu dibiarka, sampai sekarang belum ada pihak yang datang untuk membersihkan,” ujar S Rajagukguk (55) didampingi istrinya E br Hutaglung (51), Kamis (26/4).
Dikatakan, longsor terjadi pada Senin (23/4) malam lalu. Ketika longsor, tanah bercampur bebatuan dan batang kayu ikut terbawa. Sebagian material sudah dibersihkan secara swadaya oleh keluarga S Rajagukguk.
“Setelah kejadian, saya dibantu anak-anak berupaya menyingkirkan batang kayu yang ikut terbawa, agar kenderaan bisa lewat. Banyak juga batang kayu berukuran besar yang susah kita geser,” ucapnya.
E br Hutagalung menambahkan, mereka tak mampu membersihkan semua material longsor di seberang rumahnya tersebut karena tidak ada yang bisa diajak untuk gotong royong. Pasalnya mereka tidak punya tetangga dan di kawasan itu hanya ada satu rumah saja.
Warga khawatir kalau material ini tak kunjung dibersihkan, akan mengundang kecelakaan. Pasalnya, kondisi halaman rumah warga lebih rendah dari badan jalan.
“Saya khawatir, nanti ada kenderaan yang terbalik, karena halaman rumah saya yang dilalui kenderaan ini lebih rendah dari badan jalan, saya minta pihak yang terkait secepatnya menyingkirkan material longsor itu,” katanya. (Ferry Sitohang/snt)