Terungkap! Ada Petugas Kutip Uang Parkir Tanpa Karcis di Sibolga

juru parkir
Salah Seorang Juru Parkir di Kota Sibolga, Sumatera Utara Saat Menerima Uang Parkir dari Pengendara. Foto: ferry sitohang/snt.

Sibolga – Petugas juru parkir yang ditugaskan UPT Perparkiran Dishub Kota Sibolga di sejumlah lokasi parkir terpantau jarang memberikan karcis ketika mengutip retribusi parkir dari warga pengendara.

Menyikapi hal itu, Rudolf Siagian, pemerhati sosial di Sibolga mengaku menyayangkan fenomena yang terjadi dalam pengutipan retribusi parkir di kota ini.

Bacaan Lainnya

“Kesannya seperti kutipan liar dan tidak resmi. Patut dipertanyakan, setelah dikutip lalu uangnya disetor kemana? Apakah disetor ke kas daerah atau malah masuk ke kantong pribadi,” ketus Rudolf Siagian kepada wartawan di Sibolga, Kamis (21/6).

Seharusnya, petugas mengutip retribusi dan memberikan karcis kepada warga yang memarkirkan kendaraannya, sehingga retribusi parkir yang diperoleh jelas dan bisa dipertanggungjawabkan sesuai karcis yang disediakan.

“Saya menilai, kalau seperti itu cara kerjanya (tidak memberi karcis,red), maka kuat dugaan retribusi parkir ini mengalami kebocoran. Sebaliknya, kalau dijalankan secara profesional, kita yakin, PAD dari sektor parkir ini bisa terdongkrak,” sebut Rudolf.

Beberapa petugas parkir yang dikonfirmasi awak media ini mengaku bahwa mereka diwajibkan untuk menyetor retribusi parkir setiap hari. Besarannya sudah ditentukan pihak UPT Perparkiran Dishub Kota Sibolga.

Salah seorang jukir di depan Bank Mandiri Sibolga saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, setiap hari dirinya wajib menyetor Rp15.000 ke petugas UPT Perparkiran.

“Kalau untuk karcis parkir, yang mau menerima orangnya tertentu saja, setiap hari rata-rata 30 karcis,” ujar jukir yang enggan disebut namanya, Kamis (21/6).

Disinggung besaran uang parkir yang diperoleh setiap hari, jukir itu mengakui kalau situasinya sepi pendapatan rata-rata Rp100.000 perhari.

“Kalau kondisinya ramai, pendapatan lebih dari Rp100.000 perhari,” ujarnya.

Jukir di ruas Jalan Tongkol Kelurahan Pancuran Gerobak yang setiap hari selalu ramai mengakui setoran parkir yang diberikan hanya Rp10.000.

“Setiap hari saya setor Rp10.000, kalau karcis diberikan kepada saya sekali seminggu,” ucap jukir ini seraya menemui pengendara lalu meminta uang parkir tanpa memberi karcis.

Jukir di kawasan Aido Mini Plaza mengakui setoran yang diserahkan setiap hari dipatok Rp40.000. Pendapatan yang dia dapat rata-rata Rp150.000-Rp200.000, perhari.

“Kalau saya tidak berhubungan dengan Dishub, karena ini masih kawasan Aido bang, jadi setiap hari saya bayar Rp40.000 ke pihak Aido,” ujarnya.

Jhonny Tanjung selaku perwakilan Aido Mini Plaza saat dikonfirmasi mengatakan, mereka bayar retribusi parkir ke Pemko Sibolga setiap bulan.

“Kalau besaran yang kami bayar Rp800.000 lebih setiap bulan, dan kami langsung menyetor ke Bank Sumut,” sebut Jhonny.

KUPT Perparkiran Saifan Simanjuntak ketika dihubungi wartawan mengatakan sedang mengikuti rapat.
“Sebentar ya bang, kami lagi rapat staf,” jelasnya singkat. (ferry sitohang/snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *