8 Pria di India Perkosa Kambing Hamil Hingga Mati

ilustrasi kambing
Ilustrasi Kambing. Photo Source: Batam Pos.

Smart News Tapanuli – Duh, entah apa yang merasuki pikiran 8 orang pria di India ini. Kedelapan orang itu tega memerkosa seekor kambing betina yang sedang hamil hingga mati.

Dilansir dari media lokal India, Hindustan Times, Senin (30/7/2018), peristiwa itu terjadi di distrik Haryana, India. Pemilik kambing, Aslup Khan mengatakan kambingnya itu hilang dari gudangnya pada 26 Juli lalu.

Bacaan Lainnya

Bersama warga lainnya, Khan kemudian berusaha mencari kambing yang hilang. Kambing itu adalah satu-satunya yang ia miliki setelah empat kambing lainnya juga pernah dicuri.

“Saat itu sekitar jam 11 malam saya mendengar beberapa suara dan saya pergi keluar. Gerbang gudang sudah terbuka. Saya panik dan membunyikan alarm. Setelah dicari-cari dan ditemukan, ada tiga pria yang melakukan serangan seksual terhadap kambing saya,” ujar Khan.

Dia menyebut, dirinya langsung menangkap dan memukuli tiga pria yang dalam keadaan mabuk. Setelah sadar, tiga pria itu mengaku ada lima pria lainnya yang juga diduga memperkosa kambing tersebut.

“Kambing saya terluka dan tergeletak di tanah. Dia bahkan tidak bisa berjalan. Saya membawanya pulang dan memakaikan obat-obatan di luka pada bagian kepala dan hidungnya,” ujar Khan.

Kondisi kambing setelah diperkosa makin memburuk hingga akhirnya mati. Polisi kini masih mengusut peristiwa keji itu.

“Tim kami sedang menyelidiki kasus ini dan mencatat pernyataan dari pemilik kambing. Kami juga menyelidiki keterangan dari saksi mata dan penduduk desa lainnya. Penangkapan akan dilakukan setelah bukti dan keterangan terkumpul,” kata Inspektur Polisi setempat, Nazneen Bhasin.

Sementara itu, dokter hewan, Ramvir Bhardwaj yang melakukan uji post mortem terhadap kambing tersebut mengatakan, kambing mati karena pendarahan di tenggorokan.

“Kambing itu sudah hamil 50 minggu. Selama pemeriksaan post-mortem, ada darah di tenggorokan. Sampel di bagian alat kelamin kambing dikirim ke laboratorium forensik,” kata Bhardwaj. (dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *