Masih Hitungan Hari, TPT Jalinsum Dolok Sanggul-Siborongborong Jebol

Foto 2 tampak bawah
Tembok Penahan Tanah (TPT) di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Dolok Sanggul-Siborongborong, tepatnya di perlintasan jalan di Desa Dolok Margu, Kecamatan Lintong Nihuta, jebol tergerus air. yang baru selesai dikerjakan jebol tergerus air. (FOTO: dok_and)

Dolok Sanggul – Baru hitungan hari selesai dikerjakan, tembok penahan tanah (TPT) Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Dolok Sanggul-Siborongborong, tepatnya di perlintasan jalan di Desa Dolok Margu, Kecamatan Lintong Nihuta, jebol tergerus air. Akibatnya, material pasangan proyek tersebut hancur dan berserakan.

TPT itu juga membentuk lobang yang siap meruntuhkan TPT setinggi enam meter.

Bacaan Lainnya

Kepada wartawan, Jumat 5 Oktober 2018, sejumlah warga setempat mengatakan, pekerjaan TPT itu di duga asal jadi.

“Pembangunan TPT ini masih sekitar satu minggu selesai dikerjakan, namun tidak berselang lama, proyek tersebut sudah jebol. Dugaan kita, ini akibat pekerjaan yang asal jadi dan kecerobohan pekerja proyek yang tidak memperhatikan tekanan dan volume air,” ujar Radiman Silaban.

Radiman menyebut, saat proses pengerjaan TPT itu, adonan pasir dan semen di duga tidak sebanding.

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Dolok Margu, Riten Silaban mengatakan, pekerjaan TPT itu harus dalam pengawasan pihak terkait dan melibatkan konsultan yang ahli dibidangnya.

“Pekerjaan ini tidak bisa kita remehkan. Karena ini menjadi masalah yang serius di Desa Dolok Margu dari tahun ke tahun. Awalnya ini hanya saluran drainase, namun karena selalu tergerus air, saluran ini membentuk jurang sedalam enam meter lebih dan harus membutuhkan TPT. Sebab saat hujan deras, volume air yang melintasi TPT ini 500-an liter per detik,” jelas Riten.

Warga lainnya, Maradu Silaban menyebutkan bahwa TPT ini harus dibongkar dan dilakukan perbaikan. Sehingga tidak menyebabkan kerusakan lingkungan yang lebih luas.

Foto 5 Tergerus

Pria yang mengaku sebagi pekerja bengunan itu mengatakan, bahwa pembangunan TPT itu harus menggunakan paku bumi dan cor tulang besi sehingga memiliki pondasi yang kuat.

“Kita berpendapat dari pengalaman, sebab pembangunan TPT dari kedalaman jurang enam meter lebih harus memperhatikan tekanan dan volume air. Selain itu, saluran air harus segera dibuka sehingga tidak bertumpu pada TPT yang sedang dibangun,” jelas dia.

Sekadar untuk diketahui, sesuai dengan informasi, bahwa pekerjaan TPT itu satu paket dengan preservasi pelebaran jalan Dolok Sanggul-Siborongborong dari Kemetrian PUPR Dirjen Bina Marga melalui Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional Wilayah II Medan. Pagu proyek tersebut Rp 19.641.995.795. (sembilan belas miliar enam ratus empat puluh satu juta, sembilan ratus sembilan puluh lima ribu, tujuh ratus sembilan puluh lima rupiah).

Proyek tersebut dikerjakan oleh PT. Barelang Konstruksi dengan nomor kontrak 01/KTR-APBN/Bb2-Wil 1.S7/2018, tanggal 02 Maret 2018. Supervisi PT. Triduta Mitraparama, KSO PT TransimaCitra Indo Consultant, PT Surya Perdana konsultan. (and)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *