Tapteng – Secepat kilat, prajurit Yonif 123/RW berhasil membebaskan dua orang pejabat yang diculik dan disandera oleh kelompok kriminal bersenjata.
Kelompok kriminal bersenjata ini dikenal brutal dan kejam, mereka tak segan mencederai, melukai, bahkan membunuh apabila tuntutannya tak dipenuhi.
Merekapun kemudian membawa dua pejabat yang menjadi tawanannya tersebut menuju lokasi penyanderaan.
Setelah menerima informasi dari intelijen, Danrem 023/KS langsung memerintahkan Danyonif 123/RW untuk melaksanakan misi pembebasan tawanan.
Adegan di atas adalah bagian skenario atraksi pembebasan sandera oleh prajurit Yonif 123/RW, pada penutupan upacara HUT ke-73 TNI di Lapangan Sepakbola Pandan, Jumat 5 Oktober 2018.
Menerima perintah itu, Danyonif 123/RW langsung menyiagakan dua regu yang dipercaya dan teruji, memiliki spesifikasi pertempuran jarak dekat yang mampu menghancurkan musuh dalam waktu cepat.
Setelah breafing singkat dan mempelajari situasi dan medan, tim langsung bergerak secara senyap menuju lokasi penyanderaan menggunakan kendaraan taktis.
Mengetahui ada musuh di depan, tim membentuk stik dengan perlindungan yang ada, selanjutnya tim bergerak dengan formasi bersaf.
Tim kemudian melemparkan granat asap untuk mengelabui dan mengacaukan konsentrasi musuh. Dilanjut Raid pembebasan sandera dan penerobosan ke dalam rumah.
Dengan sigap, tim keluar dari dalam rumah dan berhasil menyelamatkan sandera dalam kondisi hidup. Sementara itu, tim screening yang sudah disiapkan bergerak cepat mengevakuasi kedua sandera.
Tim terus melakukan pengejaran kelompok kriminal bersenjata yang melarikan diri dan terjadi kontak tembak antar kedua belah pihak dan musuh pun berjatuhan.
Selanjutnya tim menghancurkan instalasi musuh, memasang alat peledak dan menghancurkan markas kelompok kriminal bersenjata tersebut.
Wadan Yonif 123/RW Mayor Inf Dili menjelaskan, prajurit Yonif 123/RW wajib menguasai taktik pembebasan tawanan, ini bagian dari taktik pertempuran kota ataupun pertempuran jarak dekat. (penrem023)