Seorang Siswi SD Tewas Ditangan Pria Ini

Untitled
Foto kiri saat polisi olah TKP. Kanan, tersangka. (FOTO: dok_ist)

Sumut – Seorang buruh sawit berinisial HL, warga Dusun I Rejosari RT/RW 01/01 Desa Tanjung Medan Barat, Kecamatan Tanjung Medan, Kabupaten Rokan Hilir, Kamis (25/10), di duga pelaku pembunuhan keji terhadap seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Korban bernama Alika Viana (11) siswi kelas V SD Negeri 033 Tanjung Medan. Saat ditemukan, kondisinya tewas mengenaskan yang diduga dilakukan HL.

Bacaan Lainnya

Kuat dugaan, setelah dibunuh, korban diperkosa. Saat ditemukan, korban masih mengenakan seragam sekolah, dan celana korban melorot.

Penemuan jasad korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar di areal perkebunan sawit milik Mangara Tumpang Limbong, Rabu (24/10) sekitar pukul 23.30 WIB.

Mendapat informasi tersebut, personil Polsek Pujud (Polres Rohil) dan Bhabinkamtibmas Desa Akar Velingkar, Aiptu Mutia Simorangkir turun ke TKP.

Korban sebelumnya dilaporkan hilang karena tak pulang ke rumah usai pulang sekolah sekitar pukul 12.30 WIB.

Korban tinggal bersama neneknya Qoriah. Dan melakukan pencarian setelah dinyatakan hilang.

Polsek Pujud dipimpin Kapolsek AKP Rahmad Damhuri Siregar bersama personil kemudian melakukan olah TKP serta menginterogasi sejumlah saksi-saksi.

Hasilnya, petugas menemukan titik terang. Seorang warga bernama Bahari Malau mengatakan, sebelum terjadi pembunuhan, ia sedang bekerja bersama tersangka dan Lelek Tono di ladang milik Mangara Tumpang Limbong, yang merupakan orangtua tersangka.

Dari keterangan Bahari Malau, pada saat tersangka pergi ke ancak penimbangan sawit, tak berselang lama dirinya melihat korban dengan menggunakan seragam sekolah pramuka yang melintas dari pondok mereka bekerja menuju rumahnya.

“Tidak lama usai korban melintas, saksi (Bahari Malau) mendengar suara jeritan seorang perempuan yang berasal dari ancak timbangan tempat tersangka biasa menimbang sawit. Namun saksi sempat tidak memperdulikan jeritan tersebut,” kata Rahmad Damhuri Siregar.

Rahmad Damhuri mengatakan, merasa curiga karena tersangka terlalu lama kembali ke pondok untuk membawa sawit yang hanya berjarak sekitar 150 meter, saksi baru tersadar usai ditemukan mayat seorang anak perempuan di dekat ancak tersangka.

“Atas keterangan tersebut, dilakukan penangkapan terhadap HL Pada Kamis (25/10) sekira Pukul 03.15 WIB di rumahnya,” jelas Rahmad.

Saat dimintai keterangan, awalnya tersangka tidak mengaku melakukan pembunuhan terhadap korban, namun setelah ditemukan sehelai baju di dalam rumah yang digunakan tersangka pada saat bekerja, ditemukan bekas darah sebanyak 5 jari yang merupakan jari korban.

“Pelaku beralasan bahwa dirinya khilaf telah memotong perut korban sebelum memperkosa korban sebanyak satu kali,” ungkap kapolsek Pujud.

Tersangka kini ditahan di Polsek Pujud untuk pemeriksaan.

“Dari tersangka kita amankan barang bukti sehelai baju kaos warna putih yang ada bekas tapak tangan dan bintik-bintik darah, sehelai celana panjang warna abu rokok, sehelai celana dalam warna biru muda, satu buah pisau cutter warna merah, sepasang seragam sekolah pramuka warna coklat, sehelai jilbab warna coklat, serta barang lainnya milik korban,” pungkasnya. (ian)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *