Sibolga – Nurmawati Hutagalung (52) perempuan, warga Jalan Yos Sudarso Lingkungan I Kelurahan Kota Baringin, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Sumatera Utara mengaku bertahun-tahun belum menikmati penerangan listrik di rumahnya karena keterbatasan dana.
Ibu yang diketahui memiliki 2 orang anak itu kesehariannya bekerja sebagai penambang pasir di salah satu sungai di Kota Sibolga. Sementara suaminya Ronal Sinaga (38) bekerja serabutan.
Hidup di lingkungan keramaian tidak membuat ibu ini merasa iri dan putus asa dengan kondisi mereka yang serba kekurangan di tengah kemajuan zaman saat ini.
Kepada wartawan di kediamannya, Rabu 6 Februari 2019, Nurmawati mengaku hanya mendapat hasil dari pekerjaannya Rp180-200 ribu per 2 minggu. Uang itulah yang harus ia pergunakan se hemat-hemat mungkin untuk menyambung hidup dan biaya anaknya bersekolah dan menyisihkan sedikit demi sedikit untuk biaya pemasangan listrik dirumah mereka.
Terkadang ia mengusap air mata bila anaknya meminta agar di rumah mereka di pasang listrik, karena selama ini harus belajar dengan penerangan seadanya.
“Aku hanya bisa mengeluarkan air mata kalau anakku meminta dipasang listrik di rumah ini, “Mak, pasanglah listrik dirumah kita mak, biar enak aku belajar malam” (menirukan keluhan anaknya). Sementara uang kami tidak cukup,” ungkap Nurmawati dengan nada sedih.
Dengan keterbatasan ekonomi, Nurmawati hanya bisa berdoa agar permintaan buah hatinya dapat terpenuhi, hingga pada akhirnya dapat mengumpulkan uang sebesar Rp1 juta. Besar harapannya dengan uang tersebut dapat memasukkan listrik ke rumahnya.
Meskipun sudah memiliki uang sebesar itu (Rp1 juta), Nurmawati ternyata bingung harus bagaimana cara memesan meteran listrik. Namun doa nya terkabulkan saat bertemu dengan seorang personil Polres Sibolga, Bripka Hadi Hamonangan Sitanggang.
Kepada Bripka Hadi Sitanggang yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Kota Baringin itu, dengan memberanikan diri ia meminta untuk menemaninya ke PLN Cabang Sibolga.
“Pak Mister, temani dulu aku ke PLN, ada duitku satu juta, sudah kutabung untuk memasang listrik dirumah kami, kasihan anakku sangat terganggu belajarnya karena gelap dirumah kami,” ujarnya kepada Bripka Hadi.
Mendengar keluhan Nurmawati itu, Bripka Hadi merasa sangat sedih. Tanpa buang waktu, pria yang lebih dikenal dengan sapaan ‘Mister Policeman’ itu langsung menemani Nurmawati ke Kantor PLN Cabang Sibolga.
Namun upaya Nurmawati selama ini untuk mendapatkan penerangan listrik ke rumah terasa sirna setelah mengetahui dari Satpam PLN yang menyebutkan biaya untuk pemasangan meteran listrik sebesar Rp1.419.000,- dan hanya ada daya 1300 Watt.
“Gak cukup uang kami pak,” ujarnya setelah mendengar penjelasan dari Satpam tersebut sembari menuju pulang dengan meneteskan air mata mengingat perkataan anaknya yang selalu memohon untuk memasukkan listrik ke rumah mereka.
Melihat kondisi itu, lagi-lagi Bripka Hadi Sitanggang tak kuasa melihat kesedihan Nurmawati, ia kemudian menginformasikan di media sosial melalui akun facebook miliknya Hadi Sitanggang, terkait keluhan ibu tersebut.
Tak butuh waktu lama, Bripka Hadi mendapatkan pesan inbox melalui messenger dari seorang sahabatnya yang siap membantu ibu rumah tangga itu. Hadi punselanjutnya bergegas menuju rumah Nurmawati membawa kabar baik itu.
Mendengar kabar tersebut, Nurmawati sangat terharu dan merasa malu dengan keadaan yang sedang mereka alami. “Jangan lah pak mister, malu aku minta-minta,” ucapnya.
Menanggapi perkataan ibu tersebut, Bripka Hadi hanya tersenyum, dan memberikan masukan kepada Nurmawati agar tidak harus malu dengan keadaan.
“Bu, doa ibu sudah terjawab, mari kita ke PLN membuat permohonan pemesanan listrik ibu,” ajak Bripka Hadi.
Nurmawati didampingi suami dan anaknya sangat terharu atas bantuan dan pengorbanan yang sudah membantu meringankan beban mereka. Berkat batuan bantuan Bripka Hadi Sitanggang, akhirnya keinginan anaknya terpenuhi hanya tinggal menunggu hari proses pemasangan.
Diketahui, nama Bripka Hadi Hamonangan Sitanggang atau yang lebih di kenal dengan sapaan ‘Mister Policeman’ ini tak asing bagi masyarakat Kota Sibolga yang bermasyarakat dan ringan tangan membantu orang-orang yang tak mampu. (snt-ril)