SmartNews, Sibolga – Puluhan warga didominasi ‘emak-emak’ yang rumahnya terdampak ledakan bom oleh istri terduga teroris Abu Hamzah, pada 12 Maret 2019 lalu, mendatangi kantor DPRD Sibolga, Kamis (2/5/2019).
Setibanya di Kantor DPRD, Emak-emak ini mengaku sampai sekarang belum menerima bantuan dari pemerintah, padahal rumah mereka rusak akibat ledakan bom tempo hari.
Raju Firmansyah Hutagalung mewakili emak-emak dalam aksi tersebut menjelaskan, mereka sudah menyurati DPRD agar melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama masyarakat yang terkena musibah ledakan bom.
“Surat pertama kita layangkan pada tanggal 25 April 2019, kemudian kita surati lagi tanggal 30 April 2019, meminta DPRD segera menggelar RDP terkait persoalan yang dihadapi rakyat,” kata Raju kepada wartawan.
Raju meminta anggota DPRD mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat terutama untuk bantuan dari Presiden Jokowi senilai total Rp1,4 miliar yang diduga tidak jelas diketahui kemana arahnya.
“Yang mana rusak parah dan yang mana rusak ringan? Ada masyarakat yang rumahnya rusak parah, tetapi dia tidak mendapat bantuan, bagaimana pendataan yang terjadi?” tanya Raju.
Demikian pula bantuan dari Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, yang katanya diserahkan secara merata dengan jumlah Rp3 juta, dan telah diserahkan kepada 5 orang perwakilan secara simbolis.
“Kita tidak mengetahui berapa jumlahnya, jadi kalau Pak Edy berucap seperti itu, berarti bantuan tersebut sudah diserahkan kepada kelurahan dan kita menuntut realisasinya. Kita meminta DPRD memfasilitasi masyarakat berjumpa dengan Kadis Sosial yang kita duga terlibat. Oknum-oknum yang diduga terlibat Kadis Sosial, Camat dan Lurah Pancuran Bambu,” tegasnya.
Dia menyayangkan, tidak ada satu orang pun anggota DPRD yang berada di kantornya. Beberapa staf menyebut, seluruh anggota DPRD Sibolga berangkat ke Padang, Sumatera Barat.
“Kita tidak tahu ngapain anggota dewan itu ke sana. Seharusnya, ada anggota DPRD yang stay (tinggal) di sini menunggu. Soalnya, yang mengadu ini bukan mahasiswa, tapi masyarakat yang memilih anggota DPRD,” imbuhnya.
Wakil ketua DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori yang dihubungi lewat telepon selular membenarkan bahwa seluruh anggota DPRD Sibolga sedang mengikuti kegiatan Bimtek di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
“Kita sudah menjadwalkan hari Senin atau Rabu depan digelar rapat bersama warga di DPRD. Kita juga sudah sampaikan secara lisan kepada warga tentang jadwal rapat tersebut. Tetapi, wajar saja warga menyampaikan aspirasinya,” kata Jamil.
Menurut Jamil, aksi demo warga tersebut merupakan wujud ketidakmampuan Lurah Pancuran Bambu dan juga Camat Sibolga Sambas, mengatasi persoalan warga di daerahnya.
Seharusnya, Lurah Pancuran Bambu transparan menyampaikan informasi kepada warga melalui papan pengumuman, siapa saja warga yang sudah menerima bantuan dan siapa warga yang belum menerima bantuan.
Sayangnya, sampai saat ini pihaknya sebagai lembaga pengawas belum menerima data valid warga yang terdampak ledakan bom, karena pihak kelurahan dan kecamatan tidak ada menyampaikan.
“Bahkan, saya sudah mendatangi kantor lurah untuk meminta data valid tentang itu, tapi sampai saat ini tidak ada diberikan,” ungkapnya.
Terkait bantuan dari Gubsu masing-masing sebesar Rp3 juta, Jamil juga meminta harus ada kejelasan dan penjelasan dari aparat pemerintah kelurahan dan kecamatan.
“Kalau nantinya terbukti ada penyimpangan dilakukan oknum pejabat di daerah, maka kita minta pihak kepolisian untuk mengusut,” imbuhnya. (ast/snt)