SmartNews, Sibolga – Sebanyak 8 orang petugas Satuan Pengamanan (Satpam) di Pertamina Sibolga di pecat. Akibatnya Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sibolga menggelar aksi.
Aksi demo dilakukan di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sibolga, Selasa (25/6/2019).
Aksi ini dilakukan agar DPRD ikut memperjuangankan nasib 8 orang Satpam Pertamina yang di pecat.
Koordinator aksi Douglas Sitorus dalam orasinya menyampaikan sikap kekecewaan mereka atas dugaan pemecatan sepihak yang dilakukan oleh TBBM Depot PT Pertamina Sibolga.
Delapan orang petugas satpam dipecat tanpa melalui proses yang wajar atau sebenarnya. Pihak TBBM Depot PT Pertamina memecat 8 Satpam tersebut dengan alasan pencurian.
Namun Pertamina sama sekali tidak pernah melaporkan kepada pihak kepolisian terkait dugaan pencurian BBM, tetapi malah melakukan pemecatan sepihak.
“Tupoksi mereka sebagai satpam tidak ada kaitannya dengan pengisian minyak, kenapa malah mereka yang dipecat. Kalau memang ada minyak yang hilang, kenapa nggak dilapor ke polisi? Lapor ke polisi, biar ketahuan siapa pemain yang sebenarnya,” tegas Douglas.
Douglas dalam orasinya bahkan menduga ada keanehan dalam kasus pemecatan kedelapan petugas satpam ini.
Lantaran beberapa karyawan yang dinyatakan terlibat malah tidak dipecat dan bahkan masih bekerja.
“Kenapa mereka karyawan tetap tidak diberhentikan. Kenapa mereka yang tidak terlibat malah diberhentikan. Kami menduga, satpam ini menjadi tumbal mereka atas kehilangan minyak tersebut,” katanya.
Usai berunjukrasa, sejumlah perwakilan demonstran diterima anggota DPRD Sibolga dari Komisi II, yakni Manahan Dalimunthe, Loosokhi Gulo dan Rivorman Saleh Manalu.
Pada pertemuan itu, anggota dewan berjanji akan memanggil pihak TBBM PT Pertamina Sibolga.
“Kita akan panggil pihak TBBM Depot Pertamina Sibolga, untuk menyelesaikan persoalan ini,” kata Rivorman.
Terkait hal ini, belum diperoleh keterangan resmi dari pihak Pertamina. (red)