SmartNews, Sibolga – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan TNI tidak lagi dapat bersikap tertutup dari segala perubahan dan kemajuan yang ada.
“Untuk itu setiap komandan satuan bertanggungjawab untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan anggotanya,” kata Hadi Tjahjanto dalam amanatnya yang dibacakan Danrem 023/KS Kolonel Inf Tri Saktiyono dalam upacara gabungan di Lapangan Makorem 023/KS, Rabu (17/7/2019).
Dalam menjalankan tugas, TNI diminta memelihara dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan merupakan modal utama bangsa Indonesia, mengingat ke-bhinneka-an yang dimiliki.
“Para Founding Father telah menyadari. Sejak awal perjuangan kemerdekaan dan sekarang tanggungjawab kita semua untuk memastikan Bhinneka Tunggal Ika terjaga. Salah satu hal yang mendasar dalam keberhasilan tugas pokok adalah sumber daya manusia yang mendukung,” jelas Hadi Tjahjanto.
Lanjutnya, sebagai alat pertahanan negara, TNI membutuhkan prajurit-prajurit yang profesional.
“Profesional itu hanya akan bisa dicapai bila setiap prajurit terdidik dan terlatih dengan baik. Terdidik dan terlatih untuk melaksanakan setiap tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Terlebih tantangan yang akan kita hadapi di masa mendatang akan semakin kompleks. Kompleksitas tersebut menuntut TNI memiliki personil dan satuan yang adaptif. Kita tidak boleh terlena dengan berbagai kemajuan teknologi dan harus dapat mengeksploitasinya demi kemajuan TNI,” terangnya.
Panglima TNI juga minta agar Komandan Satuan (Dansat) bertanggungjawab apa saja yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh setiap personilnya.
“Komandan satuan adalah tumpuan setiap anggota dalam berbagai hal. Oleh karena itu setiap Dansat harus terlebih dahulu memiliki kemampuan yang tinggi serta wawasan yang luas agar dapat mengarahkan dengan baik. Waspadai upaya memecah belah, radikalisme maupun dampak negatif lainnya dari perkembangan lingkungan yang ada,” tegas Panglima TNI.
“Nilai-nilai luhur yang menjadi sendi-sendi pengabdian setiap prajurit TNI tidak boleh berubah. Sapta Marga , sumpah prajurit dan delapan wajib TNI harus mengalir dalam setiap hembusan nafas prajurit di manapun berada dan bertugas. Pelihara dan tingkatkan terus kemanunggalan dengan rakyat. Kemanunggalan TNI dengan rakyat adalah urat nadi sistim pertahanan semesta. Sadari bahwa TNI berasal dari rakyat, berjuang bersama-sama rakyat, demi kepentingan rakyat,” sambungnya.
Panglima TNI juga minta agar menanamkan nilai-nilai budaya bangsa yang luhur dalam kehidupan keluarga.
“Keluarga adalah aset bangsa dan negara serta tempat generasi muda menerima pendidikan awalnya. Keluarga yang baik akan melahirkan generasi yang siap menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Pengaruh buruk globalisasi hanya akan dapat dihadapi bila keluarga memiliki ikatan yang kuat dan harmonis. Mari siapkan anak-anak kita menyongsong kejayaan Indonesia,” tutupnya. (penrem023)