SmartNews, Taput – Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin bersama Pangdam I/Bukit Barisan (BB), Mayjen TNI MS Fadhilah mengunjungi Mapolsek Pahae Julu di Jl Sipirok, Desa Janji Matogu, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, Minggu (1/3/2020).
Turut hadir, Danrem 023/KS, Kolonel Inf Tri Saktiyono, Kapolres Taput, AKBP Horas Marasi Silaen.
Di Mapolsek Pahae Julu ini dihadirkan para korban atas peristiwa keributan yang terjadi antara TNI-Polri pada Kamis 27 Februari 2020 lalu di Jl Tarutung-Silangkitang-Sipirok, Kecamatan Pahae Jae, yang mengakibatkan 6 orang polisi dan warga terluka.
Pada pertemuan ini, Kapolda Sumut dalam arahannya menyayangkan peristiwa yang terjadi itu.
“Ini tidak boleh terulang. Kita malu. Sangat sangat malu,” tegas Irjen Pol Martuani Sormin.
Kapolda Sumut juga menceritakan bagaimana sinergitas TNI Polri disaat dia bertugas di Papua.
“Kalau saya ke gunung Papua, pengawal kanan kiri saya dari jajaran Yon 756 sama Brimob,” ungkap Martuani Sormin.
Kapolda juga menyebutkan, keributan yang terjadi beberapa waktu lalu itu karena kesalahan pada tatanan komandan.
“Ini kesalahan tau gak pada tatanan mana? Ini semua kesalahan pada tatanan komandan. Saya dengan Panglima, berdua ini, ke mana-mana sama,” kata Irjen Pol Martuani Sormin.
Terkait peristiwa yang terjadi itu, Kapolda Sumut minta agar kejadian yang sama tidak terulang lagi. Dia menyebut, antara TNI-Polri perbedaannya hanya warna seragam saja.
“Harapan kita, masyarakat itu adalah mitra kita. TNI-Polri bertugas untuk melayani masyarakat. Jadi, apapun baju kita, baik TNI dan Polri, itu hanya warna saja yang berbeda, namun tugas kita adalah untuk melayani dan melindungi masyarakat,” ujarnya.
“Harapan saya ke depan, ini yang pertama dan terakhir kali, tidak boleh terjadi lagi,” tegas orang nomor satu di Polda Sumut itu.
Dalam tatap muka dengan para korban, Kapolda Sumut dan Pangdam I/BB memberikan semangat serta motivasi.
Diakhir pertemuan itu, Kapolda dan Pangdam memberikan tali asih kepada para korban. (red)