SmartNews, Tapanuli – Dosen Akademi Komunitas Negeri (AKN) Sibolga Benny Manullang mengapresiasi keputusan keputusan Pemerintah untuk merumahkan sekolah-sekolah sebagai upaya mengantisipasi penyebaran wabah virus corona di Kota Sibolga, Minggu (22/3/2020).
Benny juga menyampaikan dengan dirumahkannya proses belajar ini, harus ada sanksi tegas bagi siswa/i dan mahasiswa/i yang masih berkeliaran ditengah situasi pandemi covid-19.
“Salah satunya yakni memonitoring anak-anak sekolah seperti yang sudah dilakukan oleh AKN Sibolga dengan memberi sanksi kepada mashasiswa yang ketahuan keluyuran atau pergi liburan bersama keluarga, diberi nilai minimum pada mata kuliah semester ini,” ujarnya.
Dengan dirumahkannya anak-anak sekolah ini dimaksudkan untuk memutus rantai penyebaran virus corona, artinya mereka belajar di rumah dan tidak pergi berkeliaran untuk hal-hal yang tidak penting. Peran orang tua dan pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi kepada anak-anak tentang dampak dan akibat apabila terjangkit virus corona.
“Langkah baiknya adalah dengan melakukan pengawasan dan pengamanan oleh pihak terkait yang berwenang untuk memberikan pengetahuan secara persuasif. Jika ada yang melanggar lakukan tindakan tegas,” kata Benny.
Sementara itu, pihak Kampus AKN Sibolga telah melakukan perkuliahan secara online dengan menggunakan beberapa aplikasi pendukung serta memberikan tambahan tugas agar mahasiswa/i fokus menyelesaikan tugasnya dirumah.
“Menurut saya, kampus tidak meliburkan tapi merumahkan mereka. Proses belajar dilakukan di rumah secara online, artinya setiap hari mereka ini tetap melaksanakan perkuliahan,” paparnya.
Keputusan yang diberikan oleh AKN Sibolga juga merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia khususnya Kota Sibolga.
“Kita merumahkan mereka selama dua minggu, namun tetap melihat perkembangan yang terjadi kedepannya. Kalau dikuliahkan mereka takutnya nanti paparan corona lebih mudah terkena dan menyembar ke yang lain,” jelas Benny.
“Bagi saya, seandainya ada mahasiswa yang ketahuan melanggar perihal tersebut dengan jalan-jalan atau keluyuran maka saya dengan tegas memberi sanksi nilai minimal pada mata kuliah yang saya ampu, itu kebijakan saya. Kalau dari kampus hanya memberikan tugas secara online setiap hari dan dianggap bisa meminimalisir mahasiswa/i melakukan hal-hal yang tidak penting,” tambahnya.