NASA Peringatkan Bakal Ada Serangan Asteroid

asteroid
FOTO Ilustrasi Asteroid. (Pixabay)

SmartNews, Tapanuli – Tak lama lagi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) atau Pilpres AS semakin dekat, yang akan digelar pada 3 November 2020.

Nantinya, Presiden AS saat ini, Donald Trump akan kembali “bertanding” memperebutkan kursi kepresidenan.

Bacaan Lainnya

Donald dipastikan akan melawan calon dari Partai Demokrat, Joe Biden. Akan tetapi, sudah menjadi rahasia umum bahwa pemilu AS biasanya memiliki banyak “gangguan”, seperti yang terjadi pada 2016, di mana Rusia dicurigai melakukan campur tangan.

Tidak berbeda dengan tahun itu, pemilu AS tahun ini pun diprediksi akan mengalami gangguan. Namun, bukan hanya dari negara lain.

Gangguan dalam pemilu AS kali ini akan termasuk “serangan” asteroid, sebagaimana disampaikan lembaga antariksa AS, NASA, baru-baru ini.

Sebagaimana melansir cnbcindonesia, Senin (24/8/2020), Pusat Studi Objek Dekat Bumi di Laboratorium Propulsi Jet NASA, sehari sebelum pemilihan presiden, akan ada asteroid yang meluncur ke bumi.

“Objek langit yang dikenal sebagai 2018VP1 diproyeksikan mendekati Bumi pada 2 November,” begitu keterangan lembaga antariksa AS itu.

“Diameternya 0,002 km, atau sekitar 6,5 kaki,” menurut data NASA, sebagaimana dilaporkan CNN, sebelum menambahkan bahwa asteroid itu pertama kali diidentifikasi di Palomar Observatory di California pada 2018.

Asteroid biasa disebut juga planet minor atau planetoid. Sejumlah literatur mendefinisikan asteroid adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, namun lebih besar daripada meteoroid, dan umumnya terdapat di bagian dalam tata surya.

NASA menyebutkan ada tiga dampak potensial yang akan terjadi dari “serangan” asteroid, sebagaimana ditunjukkan hasil 21 pengamatan selama 12.968 hari.

Akan tetapi, dampaknya tidak akan parah apalagi sampai menimbulkan “kiamat”. “Peluangnya mengenai bumi hanya 0,41%,” demikian menurut data NASA.

CNN mengatakan telah menghubungi NASA untuk mendapatkan informasi tambahan atau terbaru soal asteroid itu, namun belum mendapat respons.

Pada Juli lalu, NASA sudah mengingatkan akan adanya asteroid yang terus bergerak mendekati Bumi.

Asteroid ini diberi nama 2011 dan berukuran 49 meter. Pada 1 September 2020 asteriod hanya berjarak 71.805 Km dari Bumi atau seperlima jarak antara Bumi dengan Bulan. Saat ini (periode Juli) jarak Bulan ke Bumi 384.399 km.

Center for Near Earth Object Studies (CNOES) menyampaikan asteroid ini memiliki kecepatan 29.375 kph (kilometer per hour).

Disebutkan juga bahwa Asteriod ini akan melewati Bumi dengan mulus. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *