SmartNews, Sibolga – Sejumlah mahasiswa mendatangi Kantor Wali Kota Sibolga dengan menggotong keranda mayat, Kamis 17/9/2020)
Mereka dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Persiapan Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Berorasi di depan gerbang pintu masuk Kantor Wali Kota, mahasiswa ini dikawal oleh petugas kepolisian.
Dalam orasinya Ketua Umum Pengurus HMI Cabang Persiapan Sibolga dan Tapanuli Tengah, Ganda Anugrah Larosa, menyuarakan agar pelaksanaan Pilkada di Kota Sibolga, Sumatra Utara (Sumut) yang akan dihelat pada 9 Desember 2020 mendatang, ditunda.
Menurutnya, Indonesia saat ini tengah mengalami peningkatan jumlah kasus penularan virus corona. Hal itulah yang menjadi alasan permintaan mahasiswa ini.
Ganda mengatakan, Sibolga termasuk di antara sejumlah daerah berstatus zona merah. Bahkan, kata dia, ditemukan adanya klaster (sekumpulan kasus penyakit menular, yang terhubung oleh satu peristiwa atau lokasi) Pilkada.
Katanya, hal itu dibuktikan setelah sebelumnya seluruh bakal calon Wali Kota Sibolga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Karenanya, HMI menginginkan pemerintah daerah menyampaikan usulan mereka kepada pemerintah pusat untuk penundaan Pilkada di Kota Sibolga.
“Nyawa lebih penting. Jangan dikarenakan kepentingan politik, nyawa ribuan warga Sibolga terancam akan terkena virus corona,” bilang Ganda.
Berorasi lebih kurang satu jam, Asisten I Pemkot Kota Sibolga, Yasman, menemui pengunjurasa.
Yasman bilang, kedatangannya menemui mahasiswa ini mewakili Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk yang tengah mengikuti pedidikan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Kepada mahasiswa ini, Yasman berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka kepada Wali Kota Sibolga.
“Saya terima apa yang adik-adik sampaikan, dan akan saya sampaikan nanti kepada atasan. Saya juga imbau kepada kita semua melalui adik-adik mahasiswa, tolong sampaikan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan,” pesan dia.
Mahasiswa ini menilai, jika Pilkada di Kota Sibolga dilaksanakan di masa Pandemi Corona yang belum teratasi, maka akan mengancam kesehatan warga. (red)