Sibolga | Seorang pria bernama Reynaldo Satria Hutagalung, mengaku kecewa dengan pelayanan pihak RSU FL Tobing Sibolga, atas kematian ayahnya (alm Barata Tulus Hutagalung) sekira 7 bulan yang lalu.
Reynaldo Satria Hutagalung masih merasakan penasaran yang mendalam. Dia pun mendatangi rumah sakit plat merah itu, dan bermaksud hendak menemui sang direktur, Selasa (17/11/2020).
Reynaldo tak datang sendirian, dia bersama dua rekannya, E Samosir dan Norton Tampubolon dari Satma AMPI Kota Medan. Namun, mereka hanya diterima Wakil Direktur, Togu Pulungan.
“Orang tua saya sudah 7 bulan lalu meninggal. Tepatnya, 14 April 2020. Tetapi sampai sekarang, saya masih merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit ini. Makanya saya pulang dari Jakarta dan bermaksud menuntaskan masalah ini,” ujar Reynaldo kepada wartawan, Selasa sore.
Dia pun mengungkapkan, Wadir RSU Sibolga, Togu Pulungan ketika ditemui menjelaskan, bahwa pasien (alm Barata Tulus Hutagalung) sudah ditangani dengan baik.
“Tetapi karena prosedur Covid-19 saat itu, ketika pasien mengalami sesak napas, mereka harus menggunakan pakaian APD,” kata Reynaldo menirukan Togu.
Reynaldo pun berkisah, saat itu pihak keluarganya datang ke rumah sakit, dan ayahnya dinyatakan sudah meninggal dunia.
Sekira pukul 03.00 WIB hingga 03.30 WIB, seorang pamannya melihat dari kaca ruang IGD, bahwa alm ayahnya tergeletak di lantai, posisinya mengenakan kaos, celana dan sandal.
“Ketika saat itu, baju (alm ayahnya) agak terangkat sedikit. Sebagai orang yang berpendidikan, saya tidak terima hal ini. Karena alm papa saya itu tergeletak di lantai, bukan di tempat tidur,” tegas Reynaldo.
“Kalau di tempat tidur, mungkin saya tidak akan protes, karena saya beranggapan pasti ada penanganan. Salah satu penanganan pasien di tempat tidur itu termasuk penanganan,” kata dia.
Kalau memang pihak rumah sakit melakukan pelayanan kepada alm ayahnya, pasti pertolongan pertama yang dilakukan itu tidak hanya rapid tes, karena itu hanya untuk memastikan apakah pasien menderita Covid-19 atau tidak.
“Setahu saya, pertolongan pertama itu pasti memberikan oksigen, infus, atau pun yang lainnya. Dan ketika keluarga saya sampai di rumah sakit dan melihat kejadiannya seperti itu. Artinya, tidak ada sama sekali pertolongan yang diberikan,” ketusnya.
“Tetapi ketika saya lanjut lagi, saya bahas lagi, katanya nanti akan disampaikan ke dirut RSU FL Tobing Sibolga. Makanya, ketika saya jumpa Wadir RSU, saya juga sampaikan saya siap bertemu kapan saja,” kata Reynaldo.
Dia menambahkan, jika hal ini tidak tuntas juga, dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan membuat laporan resmi ke Polres Sibolga. (RED)