SNT, Tapteng – Surat yang dilempar bersama batu ke rumah milik Norhaida boru Situmeang, warga Desa Pahieme I, Kecamatan Sorkam Barat, Kabupaten Tapteng, Sumatra Utara (Sumut) pada, Selasa (1/6/2021) sekira pukul 03.30 WIB, diduga atas tuduhan parula-ula (Santet).
Surat tersebut bertuliskan; LAO HO SIAN HUTAON PAR ULA ULA DO HO
INNA
ESTAR
Baca Juga: Rumah Warga di Tapteng Dilempar Batu dan Surat
Demikian isi surat yang dikutip SNT dari kertas tersebut.
“Isi suratnya bahasa batak, katanya mamak saya ini parula ula. Dilibatkan tetangga kami namanya Estar. Cuma bukan satu kali ini datang musibah sama orangtua saya. Bahkan satu unit mobil hangus terbakar sampai orangtua saya mengalami depresi karena kejadian kek gini,” kata Minar anak dari Norhaida boru Situmeang.
Baca Juga: Polisi Serahkan Berkas Tersangka Penipu 500 Juta ke Kejari Taput
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, orang tak dikenal (OTK) melempar dua batu ke rumah Norhaida boru Situmeang, warga Desa Pahieme I, Kecamatan Sorkam Barat, sehingga membuat dua kaca pecah.
Peristiwa pelemparan batu ini terjadi pada Selasa (1/6/2021) sekira pukul 03.30 WIB, disaat semua penghuni rumah sedang tertidur.
Demikian dijelaskan Minar Wati boru Manalu, anak Norhaida Situmeang saat dihubungi lewat selular, Jumat (4/6/2021).
Baca Juga: VIDEO: Dua Pimpinan dan 13 Anggota Dewan Segel Sekretariat DPRD Humbahas
Minar mengatakan, setelah mendapat kabar tersebut, ia pulang kampung dari perantauan (Medan) untuk mengetahui kondisi orangtuanya pascakejadian itu.
Pihak keluarga mengaku tidak mengetahui siapa pelaku pelemparan batu ke rumah mereka, karena saat itu semua orang di dalam rumah sedang tidur. Namun kasus ini, kata Minar sudah resmi dilaporkan oleh ibunya ke Polsek Sorkam.
“Rumah orangtua saya dilempar pakai batu berisi surat,” kata Minar mengawali keterangannya saat dihubungi lewat selular, Jumat (4/6).
Baca Juga: IJTI Desak Kapolda Sumut Usut Tuntas Pembakar Mobil Wartawan TV
Menurutnya, kasus pelemparan batu ke rumah orangtuanya diduga atas tuduhan parula-ula (santet). “Kalau yang dituduh itu (Parula-ula) tidak ada dibilang namanya, bapak atau ibu,” kata
Minar sembari menyebut ada dua batu yang dilempar ke rumah orangtuanya hingga membuat dua kaca jendela pecah.
Menurutnya, setelah terbangun atas peristiwa itu, keluarga Minar di dalam rumah membuka pintu untuk mencari tahu siapa gerangan pelaku pelemparan tersebut.
“Setelah buka pintu, dia (pelaku) lari arah depan rumah, nyebrang. Kita nengok dua orang saja, tapi mukanya tidak nampak,” jelas Minar.
Baca Juga: ABG Cantik Disekap, Digerebek Keluarga Korban di Kos-kosan
Pascakejadian itu, Minar dan keluarganya memilih tidur di salah satu ruangan di Mapolsek Sorkam.
“Kata mamak saya takut di rumah tidur setelah kejadian itu. Sehingga mamak minta perlindungan di kantor polisi,” katanya.
Kapolsek Sorkam AKP Ismail Lubis membenarkan adanya kejadian itu. Setelah menerima laporan dari korban, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap, siapa pelaku pelemparan batu ke rumah korban. (rank)