Marsal Ditembak OTK, Wartawan di Humbahas Datangi Markas Polisi

Foto: Puluhan wartawan dari media cetak dan elektronik yang tergabung dalam komunitas wartawan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara (Sumut), menggelar aksi damai mengecam aksi kekerasan terhadap wartawan, Senin (21/6/2021). (dok_istimewa)
Foto: Puluhan wartawan dari media cetak dan elektronik yang tergabung dalam komunitas wartawan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara (Sumut), menggelar aksi damai mengecam aksi kekerasan terhadap wartawan, Senin (21/6/2021). (dok_istimewa)

SNT, Humbahas – Puluhan wartawan dari media cetak dan elektronik yang tergabung dalam komunitas wartawan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara (Sumut), menggelar aksi damai mengecam aksi kekerasan terhadap wartawan, Senin (21/6/2021).

Aksi tersebut digelar menyusul terjadinya peristiwa penembakan menghebohkan warga Huta 7 Pasar 3, Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun, Sumut, Sabtu (19/6/2021) dini hari.

Bacaan Lainnya

Korban bernama Mara Salem Harahap alias Marsal, seorang wartawan media online di Kota Pematangsiantar, diduga ditembak orang tak dikenal (OTK).

Aksi damai berlangsung di Kantor Polres Humbang Hasundutan Jalan Doloksanggul-Siborong borong, Desa Tapian Nauli, Humbahas, Sumut.

Koordinator aksi solidaritas wartawan Humbahas Dedi Simbolon mengatakan aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan wartawan.

“Aksi kekerasan terhadap wartawan masih terus terjadi. Salah satunya rekan kita Marsal meninggal dunia dengan jejak kekerasan. Apalagi sampai menghilangkan nyawa, jelas tidak bisa ditolerir. Kami wartawan di Humbahas mengecam aksi kekerasan tersebut dan mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut kasus ini dengan serius dan bersikap tegas,” kata Dedi.

Dalam aksi tersebut, para wartawan menggelar orasi sambil membawa poster bertuliskan stop teror terhadap wartawan, dan usut tuntas pembunuh Marsal Harahap serta berbagai pesan lainnya.

Dalam orasinya, mereka mengecam kekerasan terhadap wartawan. Tindakan kekerasan tersebut menunjukkan bahwa pers masih merupakan ancaman utama terhadap kemerdekaan pers di wilayah kesatuan NKRI.

Puluhan wartawan juga menggelar aksi mengumpulkan kartu pers sebagai aksi simpatik telah terusiknya kebebasan pers.

Kapolres Humbahas AKBP Ronny Nicolas Sidabutar menerima aksi solidaritas wartawan. “Kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang menimpa rekan wartawan. Kami paham sebenarnya bahwa profesi sebagai wartawan adalah sangat beresiko,” katanya.

“Kami (Kepolisian Republik Indonesia) akan menindaklanjuti kejadian ini. Kita akan mengkaji, bila terbukti akan kita tindak sesuai aturan yang berlaku,” ujar Ronny.

Foto: Aksi solidaritas wartawan Humbahas di depan Markas Kepolisian Resort Humbang Hasundutan, Senin (21/6/2021). (dok_istimewa)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *