Penjelasan Bobby Soal Usulan Medan Lockdown!

Wali Kota Medan Bobby Nasution. (Foto: dok_istimewa)
Wali Kota Medan Bobby Nasution. (Foto: dok_istimewa)

SNT, Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution menanggapi usulan lockdown untuk mencegah kasus COVID-19 semakin melonjak. Bobby menjelaskan, pemberlakuan lockdown harus melalui pertimbangan yang komprehensif.

“Kalau saya rasa begini ya, kalau di-lockdown ini kita harus benar-benar mempertimbangkan, karena Medan tidak berdiri sendiri. Saya rasa kita harus memikirkan kabupaten/kota sekitar kita, Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo),” kata Bobby Nasution, Senin (21/6/2021).

Bacaan Lainnya

Dikatakan Bobby, kalau kemudian lockdown itu nantinya dibutuhkan. Dia tidak bisa memutuskan begitu saja. Alasannya, bahwa Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara, yang setiap harinya dihampiri oleh masyarakat.

“Mungkin kalau misalnya bisa, kalau memang butuh. Tapi itu keputusannya bukan hanya Kota Medan. Kenapa? Kalau hanya Medan saja, karena memang Medan ini, seperti saya sampaikan, ibu kota provinsi, banyak kegiatan ekonomi di sini, kegiatan pemerintahan banyak terpusat di sini, penduduk kita berkisar 2,5 juta. Mungkin kalau siang jadi 3 juta. Kenapa? Karena banyak yang datang,” terang Bobby.

Dia menyakini pemberlakuan lockdown akan berimbas terhadap berbagai aspek. Menurut Bobby, pemberlakuan lockdown harus diputuskan secara bersama-sama oleh pemda-pemda di Sumatera Utara (Sumut) serta pemprov.

“Kalau kita lockdown ini pasti banyak berimbas juga ke yang lain-lain. Oleh karena itu, harus kita sepakati dulu, minimal kita harus konfirmasi atau berdiskusi dengan Provinsi Sumatera Utara, dengan kabupaten/kota sekitarnya untuk mencapai kata-kata lockdown,” kata Bobby.

Seperti diketahui, kasus Corona (COVID-19) di Indonesia semakin menanjak. Pemerintah didorong memberlakukan lockdown guna meredam penularan kasus Corona.

“Saran saya. Lebih bijaksana bagi Indonesia untuk terapkan lockdown selama dua minggu,” kata Ketua Dewan Pertimbangan PB IDI Prof Dr dr Zubairi Djoerban, dalam cuitannya di Twitter, Senin (21/6/2021).

Prof Zubairi menjelaskan bahwa lockdown diperlukan untuk memperlambat penyebaran kasus Corona. Selain itu, cara ini bisa dipakai untuk menahan pandemi menjadi ekstrem.

“Untuk apa? Memperlambat penyebaran, meratakan kurva, menyelamatkan fasilitas kesehatan, dan yang pamungkas: menahan situasi pandemi jadi ekstrem yang akan membahayakan lebih banyak nyawa,” pungkasnya. (dtc/snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *