Tak Pintar Membaca, Murid SD Kelas 6 dan 4 di Taput Diturunkan ke Kelas 2

Suasana Murid SD Batuarimau belajar.
Suasana Murid SD Batuarimau belajar.

SNT – Murid kelas 6 SD dan kelas 4 di SD Negeri 173377 Batuarimo, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara (Sumut) diturunkan ke kelas 2. Penyebabnya karena belum pintar membaca.

Kejadian ini sejak Oktober 2021 lalu. Murid kelas 6 SD yang diturunkan ke kelas 2 itu bernama Repjep Manalu. Dan Tohap Purba murid kelas 4.

Bacaan Lainnya

Ditemui di sekolahnya, Senin (15/11/2021), Repjep Manalu buka suara. Ia mengatakan ada juga 7 murid kelas 4 di sekolah tersebut yang juga diturunkan ke kelas 2.

Repjep pun mengaku malu karena bergabung dengan murid kelas 2 dalam proses belajar mengajar. “Malu pak (belajar di kelas 2),” kata Repjep kepada wartawan. Dia juga mengaku bahwa diturunkan ke kelas 2 karena tidak tahu membaca. “Tidak tau (membaca) pak,” ujarnya.

Selain itu, Repjep juga menyebut pihak sekolah tidak ada memberikan buku untuk dibaca. “Tidak pak,” kata Repjep.

Repjep juga mengungkapkan, ada 7 murid SD di sekolah tersebut yang diturunkan kelasnya ke kelas 2. “tujuh (orang murid kelas 4 yang turun kelas),” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SD Batuarimo, Juniati Sihotang membantah muridnya itu diturunkan ke kelas 2.

“Tidak benar diturunkan dari kelas 6 kelas 4 ke kelas 2,” kata Juniati mengawali keterangannya, Senin kemarin.

“Kelas 6 itu atas nama Repjep kurang lancar membaca. Jadi saya titipkan di kelas 2. Alasannya karena masih kurang (tahu) membaca pak,” ungkapnya.

Juniati menjelaskan, penurusan murid SD tersebut ke kelas 2 karena merupakan kebijakan pihaknya. “Peraturan Kepala Dinas kami (Taput),” jelasnya.

Ditanya soal isu yang menyebut bahwa penurunan kelas tersebut berkaitan dengan politik menjelang pemilihan kepala desa di desa tersebut, Juniati membantahnya. “Tidak,” tegasnya.

Untuk diketahui, suami Juniati Sihotang mencalon kepala desa di Desa Batuarimau, Kecamatan Parmonangan, Taput di tahun ini. Sementara, para murid SD yang diturunkan ke kelas 2 itu diduga anak dari pendukung yang mencalon di Pilkades di desa tersebut. (snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *