Bahaya Mana, Asap Kenderaan atau Asap Rokok?

ilustrasi bahaya asap rokok
ilustrasi. Foto: tribun.com/int.

SMARTNEWSTAPANULI.COM, KESEHATAN – Dilema asap kendaraan dan asap rokok menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat. Salah satunya terkait tingkat bahaya kedua asap tersebut.

Asap kendaraan

Asap kendaraan merupakan hasil sisa dari pembakaran mesin kendaraan yang tidak sempurna. Bila masuk ke dalam saluran pernapasan, asap kendaraan bisa menimbulkan beberapa dampak buruk, seperti:

1. Kanker paru
2. Asma
3. Penyakit jantung
4. Stroke
5. Diabetes
6. Kanker paru

Risiko terjadinya kondisi di atas berbeda-beda pada tiap orang. Hal ini tergantung dari intensitas dan lamanya paparan, serta daya tahan tubuh yang dimiliki.

Asap rokok

Asap rokok mengandung senyawa karsinogen, yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Saat dihembuskan ke udara, asap rokok tidak serta-merta langsung menghilang, namun dapat bertahan hingga 2,5 jam.

Seseorang yang sering terpapar asap rokok berisiko tinggi untuk mengalami beberapa kondisi berikut ini:

1. Kanker paru
2. Gangguan kehamilan
3. Penyakit jantung
4. Stroke
5. Impotensi
6. Kematian yang lebih cepat

Mana lebih bahaya?

Tobacco Control Unit of Italy’s National Cancer Institute di Italia melakukan studi tentang dampak buruk asap kendaraan dan asap rokok. Hasilnya menyebutkan bahwa asap rokok diketahui memiliki dampak yang lebih berbahaya dibandingkan dengan asap kendaraan. Ini karena tiga batang rokok yang dibakar menghasilkan partikel berbahaya 10 kali lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan yang sedang ‘dipanaskan’.

“Saya terkejut dengan hasil tersebut. Kami tidak menyangka akan menemukan perbedaan besar dalam partikel yang dihasilkan,” ungkap pemimpin penelitian, Dr. Giovanni Invernizzi.

Meskipun menurut penelitian di atas, asap rokok lebih berbahaya daripada asap kendaraan, Anda harus tetap mewaspadai dampak keduanya bagi kesehatan. Untuk mengurangi risiko terhadap paparan polutan, lindungi diri dengan menggunakan masker saat bepergian keluar rumah. (sumber: klikdokter.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *