Karo – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 101 di wilayah Kodim 0205/TK tahun 2018 di Desa Serdang, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, resmi ditutup dalam satu upacara, Kamis, 3 Mei 2018 dilapangan Guntur Berastagi.
Mayjen TNI Johny L Tobing Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad) bertindak sebagai Inspektur Upacara (irup), dan Danyon 125/SMB Letkol Inf Victor sebagai komandan upacara.
Dalam amanatnya, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Mulyono selaku penanggungjawab operasional TMMD TNI Ke 101 Manunggal Masuk Desa TA 2018 yang dibacakan oleh Mayjen TNI Johny L Tobing Inspektur Jenderal Angkatan Darat menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Daerah dan Kemendikbud RI, serta berbagai pihak lainnya, yang telah mendukung terlaksananya program TMMD Ke 101 di wilayah Kodim 0205/TK.
“Kepada seluruh komponen masyarakat yang senantiasa hadir untuk bergotong royong dan bahu membahu guna menyelesaikan seluruh pekerjaan secara maksimal, termasuk kepada masyarakat yang telah menyambut dan menerima anggota Satgas TMMD yang tinggal bersama layaknya keluarga sendiri selama berlangsungnya kegiatan,” ujar Johny L Tobing yang menyampaikan amanat Jenderal TNI Mulyono.
Jenderal Mulyono menyampaikan, secara serentak di 50 wilayah di Indonesia, Program TMMD Ke 101 resmi ditutup dihari.
“Tanpa terasa sudah tiga puluh hari Kemanunggalan TNI bersama rakyat membangun desa. Hari ini secara serentak di 50 wilayah di seluruh tanah air, kita merayakan dan mensyukuri atas capaian yang kita raih dalam kurun waktu tersebut. Semoga tekad dan itikad yang dilandasi semangat pengabdian yang tulus dan ikhlas selama pelaksanaan TMMD ini, dapat terganjar dengan kebahagiaan masyarakat yang ada di sekitar kita,” ungkapnya.
Selaras dengan tema TMMD tahun ini “TNI Manunggal Rakyat Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa” diharapkan agar TMMD tidak hanya menghasilkan output berupa fisik semata, namun juga mampu membangun karakter Bangsa, khususnya generasi mudanya.
“Hal ini penting, karena output tersebut akan mendorong outcome yang sangat berharga, yaitu generasi muda yang kompetitif dan kemandirian Bangsa. Ditengah badai krisis global dan epidemi virus kebangsaan, kita dituntut untuk lebih mampu memelihara dan mengembangkan segenap potensi Bangsa, baik Sumber Kekayaan Nasional, SDM maupun yang lainnya. Oleh karenanya, demi mewujudkan Bangsa yang mandiri dan sejahtera dalam kerangka NKRI, maka berbagai hal positif yang telah dilakukan selama ini, harus terus dilanjutkan bahkan dikembangkan”.
“Meski secara ekonomi global dapat dikategorikan baik, hingga kini kita belum dapat membebaskan diri dari kemiskinan dan kesenjangan. Bahkan, tanpa disadari, ditengah kebanggaan sebagai Negara yang sangat demokratis, justru Indonesia tengah mengalami kerentanan konflik dengan menguatnya politik identitas dan meluasnya berita hoax dan ujaran kebencian yang berbau SARA, hampir diseluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Mulyono juga menyinggung tentang dalam waktu dekat menyambut Pilkada Serentak 2018.
“Sebagai perhelatan aspirasi rakyat, Pilkada Serentak 2018 seharusnya dapat digunakan sebaik-baiknya untuk memilih pemimpin yang transformatif serta memiliki komitmen dan integritas yang kuat kepada rakyatnya. Jangan menjadikan momentum pesta demokrasi ini hanya untuk memenuhi hasrat politik pribadi atau golongan, yang justru malah dapat memecah persatuan dan kesatuan Bangsa”.
“Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin mengajak seluruh komponen Bangsa agar berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dengan memanfaatkan pesta demokrasi ini secara bijak dan bertanggungjawab. Memilih adalah hak setiap orang, namun yang paling utama, menjalankan kewajiban dan menghargai berbagai pilihan secara bertanggungjawab, demi rakyat dan Bangsa Indonesia”.
“Saat ini kita tengah memasuki era Revolusi Industri Generasi ke-4. Teknologi digital telah menjadi tulang punggung dalam berbagai aktivitas masyarakat, baik untuk kepentingan pribadi, sosial masyarakat maupun pemerintahan. Demikian juga halnya dalam konteks Sedangkan pelaku atau aktornya tidak lagi Negara atau state, namun bisa juga bukan Negara atau non state, seperti perorangan, kelompok orang dan berbagai organisasi non pemerintahan lainnya, baik dari dalam negeri maupun jaringan Internasional,” ungkap Mulyono.
Sambungnya lagu, untuk menghadapi situasi tersebut harus memiliki suatu sistem pertahanan Negara yang terintegratif baik dari aspek militer maupun non militer secara efektif yang dapat menjaga keseimbangan antara pembangunan kesejahteraannasional dan pertahanan keamanan Negara.
“Sesungguhnya, jika kita telaah dengan cermat, maka sistem pertahanan terintegratif yang dimaksud tadi, salah satu diantaranya dilakukan melalui program TMMD yang juga sasarannya tidak hanya pembangunan kekuatan wilayah pertahanan yang tangguh, namun juga pembangunan fisik dan non fisik dalam mengakselerasi upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat”.
“Perlu saya sampaikan bahwa kerja keras kita di 50 wilayah sasaran TMMD, telah memberikan hasil yang sangat signifikan dan bermanfaat bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Dengan dukungan anggaran dari Pemda mencapai sekitar Rp. 86,935 Miliar, Satgas TMMD dapat menyelesaikan pekerjaan fisik dan non fisik sesuai dengan sasaran dan alokasi waktu yang ditetapkan dengan aman. Tercatat sekitar 272 sasaran fisik telah dituntaskan, baik berupa pembangunan sarana transportasi dan rehabilitasi jalan, pembuatan dan perbaikan sarana irigasi dan sanitasi, rumah ibadah, 10 tempat tinggal dan sekolah, serta berbagai pusat kegiatan masyarakat. Kemudian dari aspek non fisik, disela-sela kegiatan pengerjaan sasaran fisik, Satgas juga menyelenggarakan kegiatan penguatan Imunitas Bangsa dalam rangka peningkatan daya saing generasi muda”.
“Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya berupa sosialisasi dan pembekalan wawasan kebangsaan, kewaspadaan nasional, kecintaan tanah air, penangkalan penyalahgunaan Narkoba dan penyebaran paham radikal serta berbagai kegiatan lainnya. Melalui program fisik dan non fisik tersebut, TMMD dapat memberikan platform atau landasan kehidupan berbangsa dan bernegara yang selaras dengan cita-cita Bangsa Indonesia, yaitu mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sesuai dengan Pancasila, mengingat urgensi dan manfaat yang telah dirasakan, maka mulai bulan Juli nanti, TNI AD akan kembali melanjutkan program TMMD di berbagai daerah. Kegiatan TMMD ke-102 ini akan dilaksanakan bersinergi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI,” tuturnya.
“Atas nama pribadi dan selaku Penanggung Jawab Operasional TMMD, saya menyampaikan permohonan maaf jika selama kegiatan ini terdapat sikap dan perilaku anggota Satgas yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Kemudian, saya berpesan agar kita senantiasa memelihara semangat kebersamaan, persatuan, toleransi atas perbedaan dan budaya gotong royong, serta kepercayaan diri dalam kehidupan keseharian kita. Saya juga minta agar fasilitas dan Sarpras yang telah dibangun ini senantiasa dijaga dan dipelihara agar dapat bermanfaat dalam kurun waktu yang cukup lama bagi masyarakat”.
“Kepada para Dansatgas TMMD ke-101, sekembalinya dari satuan sebagai bahan masukan kegiatan yang akan datang, segera lakukan evaluasi secara menyeluruh kegiatan TMMD ini. Kepada seluruh anggota Satgas TMMD, dengan selesainya kegiatan ini segera kembali ke induk pasukan masing masing dan perhatikan faktor keamanan selama perjalanan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Danrem 023/KS, Kol Inf Donni Hutabarat, Staf Ahli Kodam I/BB. Kol Inf Martohap Simorangkir, Bupati Karo Terkelin Brahmana, para Dandim Jajaran Korem 023/Kawal Samudra, Kajari Karo, Gloria Sinuhaji, Ketua DPRD Karo, Nora Else br Surbakti, Wakapolres Karo, Kompol Efendi Situmorang, Pimpinan OKP, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, para Camat dan masyarakat.
Usai upacara penutupan dilanjutkan acara hiburan, pemberian sembako, kegiatan bhakti sosial dilanjutkan meninjau lokasi sasaran fisik di Desa Serdang, Kecamatan Barus Jahe. (ril penrem 023)