Binjai – Ritual Thiruvila dalam Budaya Hindu, yang dikenal dengan Sembahyang Kuil di Kuil Shri Mariamman Desa Tanjung Jati Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara menarik perhatian warga.
Pasalnya, sembahyang Kuil itu, diawali dengan pemujaan para dewa dan dewi, hingga memberikan sesembahan dengan menusuk pipi, lidah dan tubuh bagian belakang hingga tembus, serta menginjak parang.
Ritual ini tidak hanya dilakukan oleh umat yang sudah dewasa, tetapi dilakukan juga oleh anak-anak.
Sebelum besi itu dicabut, umat Hindu terlebih dahulu mengelilingi kuil. Selanjutnya, satu persatu besi dicabut sembari melakukan ritual dan menari seakan tidak merasakan sakit.
Matha Riswan, pendeta yang membawakan ritual di kuil itu, menerangkan bahwa Sembahyang Kuil ini dilakukan di Bulan Adi dan diselenggarakan di seluruh Indonesia.
“Bulan Adi bisa dikatakan sebagai Bulan Kemenangan. Karena pada zaman dulu di India, terjadi kemarau panjang dan menimbulkan penyakit. Nah, kemarau dan penyakit itu dapat diatasi setelah melakukan Sembahyang Kuil ini,” ujar Matha.
Ritual itu dilakukan tanggal 17 Juli sampai 17 Agustus, diadakan Sembahyang Kuil, karena di Bulan Adi atau Bulan Kemenangan.
Aksi tusuk pipi, lidah dan tubuh itu merupakan ritual untuk menjalankan niat atau nazar yang pernah diucapkan.
“Misalnya seseorang ingin bekerja atau menikah, jika terkabul dia akan menjalani ritual cucuk. Nah, ketika niat sudah terkabul, maka nazar harus dilaksanakan,” terangnya sembari mengatakan, ritual ini hanya bisa dilakukan di Bulan Adi. (ian)