Disindir Tak Ada Baliho, Prabowo: Kami Paheli, Paket Hemat Sekali

prabowo
Prabowo Subianto. (Foto: Dok.Istimewa)

SmartNews – Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto bercerita soal dirinya yang pernah disindir salah satu tokoh karena tak ada baliho. Mengenai hal itu menurut Prabowo, dirinya memang tak punya uang untuk membuat banyak baliho.

“Dulu pernah ada yang nyindir, ada salah satu tokoh, ‘Prabowo kok di daerah nggak ada baliho Prabowo-Sandi?’. Saya jawab, ‘Benar pak, nggak ada baliho, karena kami memang nggak punya uang’,” ujar Prabowo di acara Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni & Aktivis Kampus Indonesia, di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Bacaan Lainnya

Menurut Prabowo, sejak awal dirinya dan cawapres Sandiaga Uno memulai perjuangan dengan paheli alias paket hemat sekali. Prabowo pun mengatakan baliho dirinya dan Sandiaga ada di hati rakyat.

“Dari awal kita mulai perjuangan bahwa kami paket hemat. Bahkan bukan pahe lagi, tapi paheli. Paket hemat sekali. Reaksi rakyat? Orang kecil yang kirim uang,” kata Prabowo.

“Buat apa saya bohong? Tapi saya bilang, kok rasanya baliho saya ada di hati rakyat saya. Saya melihat di YouTube emak-emak ada karung beras dibikin spanduk. Karung pupuk di bikin spanduk. Kaus sablon sendiri,” sambungnya.

Di acara tersebut, Prabowo juga sempat menyinggung soal impor pangan Indonesia. Ia mencontohkan soal impor garam yang dinilai aneh karena Indonesia merupakan negara maritim.

“Sekarang bangsa kita tidak produksi apa-apa. Bahkan elite kita sekarang dengan tenang, berani, mengizinkan impor garam. Negara yang 3/4 laut, tapi impor garam. Mengorbankan petani garam kita,” katanya.

Selain garam, Prabowo juga menyinggung impor gula dan beras. Ia mengatakan kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri. Prabowo pun heran ada elite yang mengatakan kondisi ekonomi Indonesia baik.

“Pada saat petani tebu panen, impor gula. Petani padi dikorbankan. Produsen-produsen nelayan kita dikorbankan. Kemudian dikatakan bahwa ekonomi baik. Kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia. Kekayaan kita mengalir ke luar,” imbuhnya. (dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *