SmartNews, Jakarta – Pernah dipanggil KPK, Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu, batal sebagai salah satu calon menteri di kabinet Presiden-Wapres, Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
“Prinsip kehati-hatian, terutama soal terkait dengan pemanggilan beliau. (Ke KPK?) Iya,” kata Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
Menurut Fadjroel Rachman, Presiden Jokowi ingin kabinet yang bersih. Alasannya, Jokowi tak ingin kinerja pemerintahan terganggu.
“Pak Presiden, siapa pun calon menteri kabinet kedua ini, semuanya mudah-mudahan dan insyaallah bersih dari masalah-masalah, sehingga tidak mengganggu pekerjaan kabinet ini berikutnya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Tetty datang ke Istana pada Senin (21/10/2019).
Namun Tetty tak jadi bertemu dengan Jokowi dan keluar dari pintu samping Istana.
KPK pernah memeriksa Tetty Paruntu sebagai saksi kasus dugaan suap eks anggota DPR Bowo Sidik Pangarso. Dia dicecar soal penganggaran salah satu kegiatan di wilayahnya.
“Perlu diperiksa untuk mendalami pengetahuan saksi terkait penganggaran salah satu kegiatan di kabupaten,” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Rabu (26/6). (dtc)