SmartNews, Tapanuli – Ilmuwan di seluruh dunia dari berbagai instansi saat ini tengah berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk virus Corona COVID-19.
Kemudian muncul pertanyaan terkait hal tersebut. Bagaimana nanti pola distribusinya bila vaksin sudah berhasil diciptakan?
Lalu, siapakah yang akan dapat duluan?
Beberapa waktu lalu, salah satu raksasa perusahaan farmasi Prancis, Sanofi, berkomentar akan mendahulukan Amerika Serikat (AS) karena dianggap sebagai pendana utama.
Namun hal ini langsung dikritik oleh Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe yang menyebut akses terhadap vaksin Corona adalah hak semua orang.
Akhirnya pihak Sanofi menarik kembali pernyataannya dan secara hati-hati menyebut bahwa vaksin akan diusahakan tersedia untuk AS, Prancis, dan Eropa.
“Vaksin COVID-19 sudah jadi barang kebutuhan dunia yang sudah seharusnya bisa diakses secara setara dan universal,” kata juru bicara Uni Eropa, Stefan de Keersmaecker, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (16/5/2020).
Masalah vaksin dianggap memang jadi salah satu topik sensitif di dunia. Banyak lembaga berusaha mengembangkannya namun tidak semua berpartisipasi secara global. (dtc)