Jika Sedang Demam Tinggi, Gejala DBD atau Virus Corona? Ini Bedanya

pilek
FOTO: Ilustrasi Demam, Batuk dan Pilek. (Foto: Pixabay)

SmartNews, Tapanuli – Di Indonesia ada sebanyak 410 dari 460 kabupaten/kota terdapat penularan kasus demam berdarah dengue (DBD) dan juga Covid-19.

Hal ini membuktikan bahw aadanya infeksi ganda yang terjadi selama pandemi Corona berlangsung.

Bacaan Lainnya

Diketahui bahwa DBD dan Covid-19 sebagai penyakit yang bersumber dari virus dan menyebabkan gejala demam tinggi bagi pengidapnya.

Namun, apa perbedaan gejala antara DBD dan Covid-19 selain demam?

Ahli infeksi dan pediatri tropik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr Mulya Rahma Karyanti, Spa(K) mengatakan, perbedaan yang paling mencolok dari gejala keduanya adalah pasien Covid-19 tidak mengalami pendarahan seperti DBD.

“Jadi kalau untuk kasus DBD penyebabnya virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti,” kata dr Mulya dalam siaran langsung BNPB melalui kanal YouTube, pada Senin lalu (22/6/2020) melansir laman health.detik.com pada Minggu (26/7/2020).

Menurut Mulya, keluhan demam tinggi mendadak dan kadang disertai muka merah, dan nyeri kepala, nyeri di belakang mata, muntah-muntah, dan biasanya disertai pendarahan, itu yang tidak ada pada Covid-19.

Katanya lagi, pada beberapa kasus DBD, pasien juga ada yang mengalami gejala batuk-batuk. Namun, dr Mulya menekankan gejala seperti itu kemungkinan terjadinya sangat kecil.

“Pada DBD gejala batuk bisa saja terjadi, namun (hanya) 10-15 persen kecil persentasenya dan tidak sesak seperti Covid-19, saluran napas atas keluhannya,” ujarnya.

“Tapi ini lebih ke demam pendarahan kulit yang harus di waspadai, pendarahan apapun seperti, mimisan, gusi berdarah, dan memar itu harus diwaspadai,” Mulya menambahkan. (red)

 

Editor: renmor@ank

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *