Dana Desa Naik Jadi Rp 72 Triliun

dana desa
Foto Ilustrasi. (Net)

SmartNews, Tapanuli – Alokasi Dana Desa tahun 2021 sebesar Rp 72 triliun atau meningkat 1,1% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 71,2 triliun.

Hal ini disampaikan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam kegiatan Konsultasi Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021 yang dihadiri 45 Kepala Desa (Kades) asal Kabupaten Karawang.

Bacaan Lainnya

Untuk itu, Abdul Halim meminta Kepala Desa maksimalkan dalam menggunakan uang negara tersebut. Sebab, kata Abdul Halim, penggunaan dana desa lebih sederhana dari sebelumnya, Kades hanya cukup mengacu pada 17 Sustainable Development Goals (SDGs) atau yang disebut Pembangunan Berkelanjutan.

“Contoh, desa yang kita harapkan atau yang kita tuju adalah desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan,” ujar Abdul Halim dilansir detikcom, Selasa (15/9/2020).

Abdul Halim menambahkan, pihaknya akan segera menerbitkan Peraturan Menteri (Permendes) yang bakal menjadi acuan para Kepala Desa dalam menggunakan dana desa.

Dia pun memastikan lebih sederhana dibandingkan sebelum-sebelumnya. Katanya, dengan Permendes itu, Kades tidak perlu kebingungan lagi karena didalamnya akan dijabarkan target maupun indikator yang menjadi prioritas pembangunan desa yang menggunakan dana desa.

“Misalnya, ada Kepala Desa yang ingin desanya menjadi desa sehat dan sejahtera. Ukurannya peraturan menteri, ada arahannya, targetnya dan indikator yang telah dicapai, kalau mau ngambil target itu,” terangnya.

Kemendes, lanjut Abdul, sifatnya hanya membuatkan rambu-rambu pembangunan desa, selebihnya Kepala Desa diberikan kebebasan untuk improvisasi yang akan menjadi prioritas berdasarkan kebutuhan desa masing-masing.

Untuk itu ia mengingatkan Kades agar selalu memperhatikan akar budaya desa masing-masing saat merencanakan pembangunan desa.

“Artinya apa, seluruh perencanaan pembangunan di desa masing-masing harus bertumpu pada adat budaya yang ada di desa kita itu, yang disebut dengan kearifan lokal, supaya tradisi kita tetap bertahan,” Abdul Halim menambahkan. (red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *