Hindari Nyetir Pakai Gaya ‘Cuci Piring’ dan ‘Cebok’, Begini Penjelasannya

NYETIR
Ilustrasi Nyetir Mobil. (FOTO: Pixabay)

SmartNews, Tapanuli – Dalam mengemudikan mobil tak cukup hanya bisa mengendalikan setir. Ada beberapa hal yang dianjurkan cara memegang setir dengan baik dan benar. Hal itu merupakan salah satu keterampilan mengemudi mendasar untuk diketahui.

Lantas, bagaimana cara memegang setir mengemudi dari yang terbaik hingga yang tak dianjurkan?

Bacaan Lainnya

Aan Gandhi Mulia Pawarna selaku Trainer Director Global Defensive Driving Center (GDDC), ada tiga gaya memegang setir.

Dia menyebutkan, teknik memegang setir yang benar disarankan adalah seperti arah jam 9 dan jam 3.  Katanya, posisi tangan kiri berada di arah jam 9, sedangkan tangan kanan di arah jam 3.

Dengan posisi ini dianggap yang paling fleksibel dibanding posisi arah jam 10 dan jam 2. “Keterampilan berkendara, pastikan olah kemudi posisinya harus jam 9 dan jam 3 atau 10 jam 2 kalau setirnya kecil. Tangan kiri di jam 9 tangan kanan di jam 3 ini yang ideal,” sebut Aan saat diskusi virtual 75 Tahun RI bertajuk Sudahkah Kita Merdeka di Jalan Raya, Selasa (29/9/2020).

Lebih lanjut Aan menyampaikan, untuk olah kemudi saat hendak manuver terdapat dua cara yang dianjurkan, yakni pull and push, dan hand over hand.

“Yang pertama adalah pull and push, tarik dan dorong. Yang kedua, hand over hand, masih okelah,” ungkap dia.
Katanya lagi, bahwa prinsip dasar pull and push atau dikenal juga hand to hand menggunakan salah satu tangan untuk menarik setir saat bermanuver/berbelok, lalu dibantu dengan tangan lainnya untuk mendorong setir.

Sementara, hand over hand, menyilangkan satu tangan di atas tangan lainnya untuk memutar setir. Jadi, ada gaya yang tidak disarankan Aan ketika mengolah kemudi setir, yakni dengan menggunakan satu tangan. Selanjutnya, dengan kondisi satu tangan masuk ke dalam setir sembari tangan lain mendorong ke arah yang sama.

“Ada dua macam, dan tidak bagus sebaiknya kita rubah saja. Kalau kita mau belok, tangan masuk ke dalam seperti ingin ‘nyebok’ istilahnya. Lalu gaya cuci piring, kalau mau belok satu tangan (di mana telapak tangan dalam posisi terbuka diletakkan di atas setir, lalu membuat gerakan memutar sambil memberi tekanan ke setir). Dua hal ini sebaiknya kita hindari, kita ubah,” bilang Aan mengakhiri penjelasannya. (dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *