SmartNews, Tapanuli – RSUD Tarutung sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 bagi 7 kabupaten, masih kekosangan alat Cartridge Sars-CoV-2.
Bupati Taput, Nikson Nababan memohon bantuan alat tersebut ke pemerintah pusat karena pasien Covid-19 di daerah cenderung meningkat.
“Saat ini alat diagnostik laboratorium untuk Covid-19 di Taput kosong, sementara rumah sakit ini (RSUD Tarutung) mengcover 7 kabupaten untuk rujukan. Saya sangat khawatir apabila kondisi ini berkepanjangan,” kata Nikson kepada wartawan Kamis (15/10/2020).
“Ketika kita tracing kontak satu pasien terkonfirmasi Covid-19 ada yang reaktif hasil rapid testnya. Kita gak bisa langsung bertindak karena saat ini sample swab harus dibawa lagi ke Medan. Hasilnya harus kita tunggu hingga satu Minggu bahkan lebih. Apabila kita masukkan semua yang reaktif ke ruang isolasi tunggu keluar hasil swab pasti membludak,” ungkapnya seraya berharap penuh agar pemerintah pusat akan mendengarkan seruan permohonannya ini.
Bupati menyebut, permintaan permohonan alat tersebut sudah tiga kali menyurati pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan.
“Ini masalah nyawa, jadi kita harus mengambil tindakan cepat. Kami sudah surati pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Kesehatan RI hingga 3 kali, tanggal 29 Juni, 28 Juli dan 30 September 2020,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, sudah menyurati Kepala Satuan Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kadis Kesehatan Sumut perihal surat permintaan tambahan peralatan penanganan Covid-19.
“Tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan. Sekarang yang reaktif yang masih menunggu hasil swab menjadi terbeban. Di samping beban kecemasan menunggu hasil, juga kecemasan akibat ketakutan tetangga. Kami mohon kami segera disahuti,” pungkasnya. (snt_ril)