Panen Bawang Merah di Sipoholon, Bupati Taput: Kita Harus Mandiri

WhatsApp Image 2021 01 06 at 18.40.51
Bupati Taput, Nikson Nababan panen perdana bawang merah milik Kelompok Tani Ina Marpadot, di Desa Simanungkalit Kecamatan Sipoholon, Rabu (6/1/2021).

SNT, Taput – Bupati Taput, Nikson Nababan panen perdana bawang merah milik Kelompok Tani Ina Marpadot, di Desa Simanungkalit, Kecamatan Sipoholon, Rabu (6/1/2021).

Bawang merah yang dipanen seluas 0,5 hektar, dengan waktu tanam 20 Oktober 2020, dan waktu panen 06 Januari 2021. Varietas bawang merah yang dipanen ini merupakan batu ijo dataran tinggi.

Bacaan Lainnya

Usai memanen, Bupati Nikson Nababan berdiskusi mengenai permasalahan yang dihadapi para petani dalam bercocok tanam.

“Tahun ini sudah saya siapkan anggaran untuk pengadaan bibit bawang. Saya sangat harapkan semua pemilik lahan ini sepakat untuk menanam satu jenis komoditi. Jika sepakat bawang merah, ayo kita tanam bawang merah. Jika sepakat kacang tanah, ya kacang tanah. Juga jika sepakat mau Mina padi juga kita lakukan. Kita akan selingi dengan tanaman padi,” ujar Nikson dihadapan petani.

Dalam diskusi tersebut, banyak usulan disampaikan masyarakat, baik mengenai perbaikan irigasi, komoditi yang bisa ditanam dan solusi solusi lain yang bisa dilakukan pemerintah.

“Terima kasih untuk semangat petani untuk mengolah lahan lahan kosong. Kita akan prioritaskan penghasil bawang merah Kecamatan Muara dan juga Desa Simanungkalit Kecamatan Sipoholon. Kita harus mandiri untuk bawang merah, tidak lagi kita datangkan dari daerah lain,” katanya.

Dalam laporannya, Koordinator PPL Sipoholon, Jolois Sibagariang menyampaikan, bahwa untuk bawang merah varietas batu ijo di Sipoholon, produksi bisa mencapai 13 ton perhektar dengan harga di tingkat petani 21.000/kg.

“Dalam 75 hari sudah panen. Dari perhitungan hasil panen, minimal bisa meraih untung 100 juta per hektar,” kata dia.

Kadis Pertanian Taput, Sey Pasaribu menyampaikan bahwa kondisi tanah di Desa Simanungkalit memang sangat subur untuk bawang merah.

Ada sekitar 20 hektar yang masih bisa ditanami bawang merah. “Kami sangat mengharapkan semangat masyarakat untuk mengembangkan bawang merah ini karena sangat menjanjikan. Untuk yang kita panen ini masih 0,5 hektar. Ada lahan 20 hektar yang bisa kita tanami untuk mengembangkan bawang merah ini,” kata Sey Pasaribu. (ril)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *