SNT, Taput – Pelajar dan orang tua di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatra Utara (Sumut) menyambut baik atas dibukanya pembelajaran tatap muka terbatas. Walaupun proses belajar ini memang masih diberlakukan di sekolah yang daerahnya zona hijau.
Respon serta apresiasi diucapkan salah satu siswa SMP Negeri 3 Sipoholon yang setahun terakhir hanya bisa belajar via daring dan luring.
Niken Situmeang pelajar yang duduk dikelas 8 kepada awak media disela-sela monitoring Kadis Pendidikan Taput Bontor Hutasoit, Senin (12/4/2021) meluapkan kegembiraannya.
“Terima kasih Pak Bupati Taput dan Pak Kadis yang telah mengijinkan sekolah kami tatap muka,” ungkapnya dengan wajah ceria.
Baca Juga: Polres Humbahas Amankan Puluhan Knalpot Racing
Niken mengatakan selama Daring, ia bersama teman-temannya cukup kesulitan dalam mengikuti pembelajaran, baik akibat akses internet, ketidakmampuan beli paket pulsa hingga masih ada teman tidak mampu membeli HP Android.
“Itulah kendalanya, makanya kami kewalahan selama ini. Selain itu kami sangat senang diijinkan sekolah karena kangen suara guru saat proses belajar mengajar dan teman-teman,” jelas Niken.
Baca Juga: Kadis Pendidikan Taput Pantau Proses Belajar Tatap Muka di Sipoholon
Dia pun menyisipkan pesan dan harapan, kiranya Pandemi COVID-19 cepat berlalu sehingga akitivitas belajar di sekolah kembali normal. “Satu harapan kami, Pandemi cepat berlalu,” pintanya.
Sementara itu, salah satu orang tua siswa Hotman Hutagalung juga mengucapkan terima kasih atas dibukanya proses belajar tatap muka. “Terima kasih Pak Bupati atas kembali diijinkan anak-anak kami ke sekolah,” ungkap dia.
Baca Juga: Ini Cara Mudah Lepaskan Tulang Ikan yang Nyangkut di Tenggorokan
Diakuinya selama ini kebanyakan orang tua mengeluh tidak bisa belajar tatap muka. “Tidak semua orang tua mampu membeli HP Android ataupun mengisi paket internet, belum lagi jaringan, ada daerah masih sulit akibat kondisi geografis,” kata Hotman.
Dia sangat setuju diijinkannya tatap muka dan berharap kualitas belajar mengajar akan meningkat.
“Saya amati Kepala Sekolah dan Guru cukup perhatian akan kualitas pembelajaran anak didik di samping ketatnya protokol kesehatan, kita yakin mengijinkan anak-anak belajar di sekolah ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Belajar Tatap Muka Dimulai di Taput, Nikson Nababan: Prokes Ketat
Guru SMP Negeri 3 Sipoholon, Renti Fatmawaty Siagian juga menyampaikan kegembiraanya sekolahnya dihunjuk tatap muka terbatas. “Kami bangga bagian dari 61 SMP dari 81 yang diperbolehkan tatap muka terbatas,” ucap Renti.
Banyak kendala yang dialami selama pembelajaran Daring dan Luring. “Jaringan internet lah, orang tua tidak mampu beli HP Android ataupun paket internet, belum lagi Luring jarak tempuh antar siswa cukup berjauhan. Makanya tadi anak kita bilang mereka rindu guru dan temannya, karena sangat jauh beda antara belajar di sekolah dengan di rumah. Kami harap Pandemi ini cepat berlalu,” harapnya. (red)