SNT – Warga Negara Asing (WNA) Australia berusaha keluar dari Indonesia. Pemerintah Australia sampai harus bekerja sama dengan Qantas untuk mengatur penerbangan bagi ekspatriat yang pulang dari Indonesia.
Menurut situs The Sydney Morning Herald, total ada hampir 800 WNA Australia yang terdaftar ingin pulang dari Indonesia.
Akan tetapi pengurangan penerbangan komersial oleh maskapai seperti Garuda Indonesia menyebabkan harga tiket sekali jalan ke melambung melebihi 12.000 dolar Australia atau sekitar Rp 127 juta.
Di sisi lain, Singapura juga menghalangi penumpang dari Indonesia untuk transit melalui negara kota karena parahnya wabah Corona varian delta di Indonesia.
Hal ini memaksa warga Australia yang ingin kembali terpaksa mempertimbangkan penerbangan sewaan yang mahal, dan bahkan opsi ekstrem untuk kembali dengan menggunakan kapal.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan pihaknya tengah mencari semua opsi yang tersedia untuk membantu warga Australia yang rentan di Indonesia untuk kembali ke Australia.
“Kami bekerja sama dengan Qantas dalam opsi penerbangan komersial yang difasilitasi bagi warga Australia yang rentan yang berangkat dari Indonesia,” kata juru bicara tersebut.
“Sekitar 780 warga Australia (termasuk warga negara dan penduduk tetap) di Indonesia saat ini terdaftar di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan sebagai ingin kembali dan sekitar 350 di antaranya dianggap rentan. Jumlah orang Australia yang terdaftar sering berubah sesuai dengan keadaan masyarakat.”
Karena varian Delta telah menguasai Indonesia, 16.790 WNA telah terbang keluar dari bandara internasional Jakarta antara 1 Juli dan 23 Juli termasuk 243 warga Australia, menurut kepala kantor imigrasi bandara Sam Fernando.
Hanya 8.856 orang dari luar negeri yang mendarat di Jakarta pada periode itu termasuk 211 orang Australia, meskipun kedatangan dibatasi oleh pembatasan perjalanan masuk. (dtc/snt)