Sibolga – Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk melantik 10 pejabat di lingkungan Pemko Sibolga di Gedung Nasional Sibolga, Selasa, 22 Mei 2018.
Sembilan pejabat yang dilantik merupakan ASN dalam Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama dan satu orang lainnya pejabat BUMD Kota Sibolga.
Pejabat yang dilantik, Amarullah Gultom Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Binsar Manalu Kepala DPKPP, Mauli Badia Kepala DPKPLH, Singkat Sijabat Kepala Sat Pol PP dan Damkar.
Richard M Pangaribuan Sekretaris DPRD, Lysnah Siahaan Kadis Perpustakaan, Resdi Dorlince Sianturi Kepala DPMPPTSP, Marajahan Sitorus Kepala Dinas Perhubungan, dr Hotma Uli Hutagalung Kepala DPPKB.
Kemudian Marojahan Panjaitan Direktur PDAM Tirta Nauli untuk masa jabatan periode 2018-2022.
Syarfi mengatakan pelantikan pejabat dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Pemko Sibolga sebagai tindak lanjut proses evaluasi jabatan yang dilaksanakan pada April 2018.
“Evaluasi ini melibatkan berbagai unsur dari kalangan birokrasi dan akademisi. Ada tiga komponen penilaian dalam evaluasi tersebut, kompetensi manajerial, pencapaian kinerja dan loyalitas.
Penataan pejabat dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama baik yang tetap pada jabatan semula atau pun yang dirotasi, dilakukan menurut mekanisme yang diamanatkan peraturan perundang-undangan.
“Bukan atas keinginan pribadi, apalagi didasarkan pada suka atau tidak suka,” ujar Syarfi.
Semua pihak harus dapat memahami proses tersebut secara utuh, sehingga tidak terjadi salah penafsiran atau miskomunikasi.
Pelantikan seperti ini bukan hanya menjadi konsumsi publik, tetapi terkadang dijadikan momentum oleh pihak tertentu untuk memelintir informasi dari sisi yang mereka inginkan.
Menjalankan sistem pemerintahan dibutuhkan kekompakan untuk merumuskan program yang lebih strategis.
“Jaga soliditas, kekompakan, tingkatkan kinerja, bekerja secara produktif, profesional dan beribawa, jabatan merupakan amanah, jadikan jabatan sebagai ladang amal ibadah,” pesan Syarfi.
Semua tindakan dan kebijakan harus tertib administrasi sesuai hukum yang berlaku, sehingga kegiatan dapat dipertanggung jawabkan.
“Sebagai pimpinan harus selalu mengingatkan tanggung jawab kepada masing-masing pelaksana, agar setiap kesalahan dapat ditelusuri hingga ke sumbernya untuk memudahkan evaluasi dan perbaikan,” tutur Syarfi. (ferry sitohang_snt)