Selama 3 Tahun Ibu Ini Temani Anaknya Belajar di Dalam Kelas

ibu temani anaknya didalam kelas
Photo Source: South China Morning Post/doktersehat.

Smart News Tapanuli – Seorang ibu menemani anaknya bersekolah selama 3 tahun. Hal itu dilakukan setelah mengetahui prestasi anaknya cenderung semakin menurun.

Ibu bernama Dai Jihua ini bahkan duduk di sebelah kursi sang anak di dalam kelas sehingga memicu kehebohan bagi pihak guru ataupun teman-teman anaknya.

Bacaan Lainnya

Hal itu terlihat di salah satu sekolah SMP di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.

Dilansir dari South China Morning Post, sang anak dikenal dengan nama Xiao Hua. Dai mengatakan, Xiao memiliki prestasi yang cukup baik saat di sekolah dasar namun kesulitan untuk mengulangi prestasi tersebut saat belajar di SMP.

“Aku pikir hal ini karena lingkungan sekolah yang benar-benar baru. Setelahnya, guru memintaku untuk ikut bergabung ke dalam kelas untuk mengetahui bagaimana anakku bersekolah setiap hari,” kata Dai.

Setelah ikut di dalam kelas bersama anaknya, barulah Dai mengetahui apa penyebab anaknya mengalami penurunan prestasi dengan signifikan, yakni mudahnya sang anak terdistraksi atau teralihkan perhatiannya.

“Aku tahu hal ini sangat sulit untuk diatasi, jadi guru memintaku untuk selalu bersama dengannya di sekolah untuk mengawasinya. Hal ini akan membantunya lebih fokus untuk belajar,” ucap Dai.

Sejak tiga tahun yang lalu, Dai duduk di sebelah Xiao Hua saat proses belajar mengajar berlangsung. Ia telah mendapatkan lebih dari 3.000 pelajaran selama kurun waktu tersebut dan selalu memastikan bahwa sang anak mengerjakan PR-nya.

Sang anak sebenarnya kurang nyaman dengan keberadaan ibunya, namun bisa mengerti dengan keputusan yang dilakukannya. Kini, rapor sekolahnya cenderung semakin membaik.

Namun banyak pihak yang menganggap tindakan yang dilakukan Dai justru seperti mengekang anaknya dan tidak membuat Xiao Hua berkomunikasi dan berkembang dengan baik sebagaimana anak-anak pada umumnya.

Keberadaan orang tua di sekolah juga dianggap hanya akan menambah tekanan dan stres bagi anak-anak saat belajar.

 

Editor: ren

sumber: doktersehat

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *