Nyaleg dari Partai Berkarya, Linda Hutagalung Soroti Hal Ini

Linda Hutagalung
Azlinda Hutagalung.

Sibolga – Warga Kota Sibolga pasti mengenal sosok perempuan yang satu ini. Selain sukses menjadi pengusaha perikanan, Srikandi dari Sibolga ini juga masih menjabat Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Tokoh perempuan ini bernama lengkap Azlinda Nailufari Hutagalung, sekarang dia terjun ke dunia politik dan menjadi ketua partai Berkarya Kota Sibolga besutan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).

Totalitasnya terjun ke politik pun ia buktikan dengan maju sebagai bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019.

Hal apa sebenarnya yang mendorong Linda (panggilan akrabnya,red) ikut ‘Nyaleg’ dan meramaikan bursa pencalonan anggota legislatif?

Ketika ditemui di tangkahan ikan miliknya di kawasan Ancol, Kelurahan Pancuran Pinang, Kecamatan Sibolga Sambas, Linda membeberkan niatnya maju dan ikut bertarung pada Pileg 2019 mendatang.

“Saya melihat, perekonomian masyarakat semakin merosot, terutama nelayan dan tingginya angka pengangguran saat ini. Hal ini seiring pemberlakuan regulasi di sektor perikanan yang semakin sulit,” ujar Linda.

Dia bertekad ingin mendorong pemerintah membuat regulasi yang berpihak kepada nelayan di Kota Sibolga, sehingga terbuka peluang besar bagi kemakmuran masyarakat di kota ini.

“Harapan kita, surat izin kapal bisa diterbitkan daerah melalui Perda, kemudian dilaporkan ke Provinsi dan ke Pemerintah Pusat,” katanya.

Contoh paling nyata dan terjadi sekarang, ratusan surat kapal sudah dilaporkan dan mengikuti prosedur yang diinginkan ke Pemerintah Pusat, tetapi sampai saat ini belum keluar.

“Semakin banyak kapal tidak berlayar, semakin banyak pengangguran, ekonomi pun tidak berputar,” ungkap Linda.

Dia juga menyinggung penataan kawasan dan infrastruktur hunian masyarakat di Kota Sibolga, terutama mereka yang bermukim di atas laut.

Meski daerah ini sangat kecil di sisi luas wilayahnya, tetapi sebenarnya ada solusi. Harus ada ketegasan dalam penataan kawasan melalui Perda juga.

“Solusinya membangun apartemen dan rusunawa, bukan membangun taman kecil di atas trotoar,” pungkasnya. (Snt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *